Titiek Soeharto Berharap Setya Novanto Berbesar Hati Mundur dari Ketua Umum Golkar dan Ketua DPR
Usai pertemuan, kepada wartawan Titiek berharap supaya Setya Novanto mengundurkan diri dari jabatannya.
Penulis: Wahyu Aji
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Wakil Ketua Dewan Pakar Golkar Siti Hediati Harijadi alias Titiek Soeharto menerima sejumlah kader Gerakan Muda Partai Golkar (GMPG) di Gedung Granadi, Jalan Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (11/8/2017) siang
Usai pertemuan, kepada wartawan Titiek berharap supaya Setya Novanto mengundurkan diri dari jabatannya.
Permintaan mundur untuk Novanto ini sebagai Ketua DPR dan Ketua Umum DPP Golkar setelah menyandang status tersangka kasus korupsi e-KTP.
"Tadi teman-teman dari Gerakan Muda Partai Golkar datang menemui untuk konsultasi mengenai keadaan Partai Golkar yang saat ini kita cukup prihatin dengan apa yang terjadi di Golkar. Kebetulan Ketua Umum Golkar adalah ketua DPR RI sebagai lembaga tinggi negara dan KPK sudah menetapkannya sebagai tersangka," kata Titiek.
Putri Presiden kedua almarhum Soeharto ini menilai, KPK pasti tak sembarang dan tak main-main menetapkan seorang sebagai tersangka.
Meskipun status dan jabatanya sebagai Ketua DPR.
Dirinya menyebut, persoalan yang menjerat Setya Novanto ini menjadi masalah besar untuk Golkar dan juga DPR.
"Rasanya untuk kebaikan Golkar ke depan dan untuk menjaga marwah DPR saya mengharapkan agar ketua DPR bisa berbesar hati untuk mundurkan diri. Jadi supaya DPR tak dihujat masyarakat, Golkar jadi bisa berjalan lebih baik lagi supaya Pak Novanto bisa selesaikan masalah hukumnya," lanjut Titiek.
Untuk diketahui, KPK menetapkan Ketua DPR Setya Novanto sebagai tersangka dugaan kasus korupsi kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP) sejak Senin, 17 Juli 2017.
Penetapan tersangka terhadap Novanto sudah sesuai prosedur dengan dua alat bukti.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.