Menengok Survei Calon Gubernur Jawa Timur
Lembaga Jaringan Suara Indonesia (LJSI) menggelar survei untuk menakar keterpilihan para tokoh bakal calon gubernur Jawa Timur.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lembaga Jaringan Suara Indonesia (LJSI) menggelar survei untuk menakar keterpilihan para tokoh bakal calon gubernur Jawa Timur.
Survei yang digelar pada tanggal 3 sampai 10 Agustus ini mengusung tema Suara Masyarakat Jawa Timur Memilih Gubernur Jawa Timur 2018-2023.
Survei diadakan di 29 Kabupaten dan 9 Kota di Jawa Timur dengan metode wawancara tatap muka kepada 1.613 responden yang sudah memenuhi hak pilih.
Sampel responden dipilih secara acak dengan metode multistage random sampling. Sementara, margin of error survei kurang lebih sebesar 2,44 persen dengan tingkat kepercayaannya sebesar 95 persen.
Direktur LJSI, Fahrurizal Fan menyampaikan, dari 1613 responden hanya 57,3 persen yang mengetahui akan adanya Pemilihan Gubenur Jawa Timur pada Juni 2018.
"Sementara sisanya sebanyak 42,7 persen responden sama sekali tidak tahu akan adanya Pilgub pada tahun depan, tentu saja hasil Survei ini menunjukkan kalau KPU kurang bersosialisasi," katanya dalam keterangannya, Senin (14/8/2017).
Hasil survei soal tingkat popularitas tokoh, kata Fahrurizal, menunjukkan bahwa Wakil Gubernur Jawa Timur, Saifullah Yusuf mendapat persentase sebesar 71,2 persen, lalu Anggota DPR RI dari Partai Demokrat Nur Hayati Ali Assegaf yang tingkat popularitasnya 41,2 persen, kemudian inspektur Pemprov Jatim Nurwiyatno sebesar 42,1 persen.
"Di samping itu, ada La Nyalla Mattalitti Ketua Kadin Jatim yang tingkat popularitasnya 74,3 persen, Analis Kebijakan Madya Bidkum Mabes Polri Komisaris Besar Polisi Syafi'in 39,2 persen, dan juga tingkat popularitas Khofifah Indar Parawangsa yang sudah dua kali menjadi cagub Jatim yaitu 76,2 persen, sedangkan Tri Rismaharini Walikota Surabaya memiliki tingkat popularitas 70,4 persen," paparnya.
Dari tingkat akseptabilitas, masyarakat Jawa Timur, berdasarkan hasil survei LJSI, menunjukkan bahwa 85,2 persen lebih memilih La Nyalla Mattaliti, disusul dengan Tri Rismaharini dengan persentase sebesar 74,3 persen.
Fahrurizal memaparkan, Khofifah Indar Parawangsa mendapat 73,8 persen, dibandingkan dengan Gus Ipul yang hanya mencapai posisi 72,3 persen.
"Sedangkan tokoh lainnya masih di bawah 60 persen seperti Nur Hayati Ali Assegaf 57,3 persen, Nurwiyatno 54,2 persen, Syafiiin 42,3 persen, Abdullah Azwar Anas 58,3 persen. Lalu, Putra SBY, Agus Harimurti Yudhoyono 48,2 persen dan Gubernur DKI Jakarta Djarot Syaiful Hidayat 59,2 persen," ungkapnya.
Soal kemampuan atau kapabilitas tokoh-tokoh bakal calon gubernur ini di kalangan masyarakat Jawa Timur, Fahrurizal mengatakan, peringkat tertinggi masih diraih oleh La Nyalla Mataliti.
"La Nyalla dianggap sebagai tokoh yang paling dianggap mampu untuk mengatasi persoalan ekonomi dan sosial di masyarakat Jatim, hal ini tergambar dalam jawaban responden yang memberikan nilai kapabilitas sebesar 86,4 persen," lanjutnya.
"Sedangkan Khofifah Indar Parawangsa memiliki nilai kapabilitas sebesar 82,1 persen, disusul dengan Tri Rismaharini sebesar 80,3 persen, dan Gus Ipul sebesar 78,3 persen. Sementara Djarot Syaiful Hidayat mendapat 78,1 persen, Abdullah Azwar Anas 70,3 persen, Nurwiyatno sebesar 60,2 persen, Nur Hayati Ali Assegaf 57,8 persen. Lalu Agus Harimurti Yudhoyono 52,3 persen dan Syafiin 46,7 persen," katanya.