Misbakhun Puji Optimisme Presiden Jokowi dalam Menyusun RAPBN
Menurut Misbakhun, optimisme itu tak berlebihan karena fakta di lapangan memang menunjukkan adanya perbaikan.
Penulis: Rachmat Hidayat
Editor: Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi XI DPR M Misbakhun memuji optimisme Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat menyampaikan nota RAPBN 2018 pada Rabu (16/8/2017) siang.
Menurut Misbakhun, optimisme itu tak berlebihan karena fakta di lapangan memang menunjukkan adanya perbaikan.
Merujuk nota RAPBN 2018, Presiden Jokowi menyampaikan asumsi makro pertumbuhan ekonomi 5,4 persen. Asumsi itu meningkat dibandingkan APBN Perubahan 2017 yang dipatok pada angka 5,2 persen.
Baca: Menteri Agama Tegaskan Dua Kewajiban First Travel Meski Izin Dicabut
“RAPBN ini adalah untuk tahun keempat pemerintahan Pak Jokowi. Ada ajakan untuk mengonsolidasikan semua komponen dan elemen bangsa supaya berpikir hanya untuk kepentingan rakyat Pertumbuhan ekonomi yang dipatok 5,4 persen adalah upaya Presiden Jokowi untuk membangun optimisme bersama-sama sehingga APBN mempunyai dampak langsung pada kemakmuran,” ujar Misbakhun di DPR
Menurutnya, pertumbuhan ekonomi nasional sudah mulai bergerak naik. Namun, dia juga mewanti-wanti agar pertumbuhan ekonomi benar-benar untuk rakyat.
“Rakyat haru benar-benar mendapatkan manfaat dari pertumbuhan ekonomi yang mulai bergerak naik ini. Rakyat harus menikmatinya langsung,” tegasnya.
Politikus Golkar itu pun mengajak semua pihak bisa membantu upaya pemerintah mengejar target di APBN. Misalnya, dengan menggenjot penerimaan negara melalui pajak, menjalankan kewajiban pajak secara baik, termasuk menjaga kekompakan di antara pemerintah daerah dalam mendukung kebijakan pemerintah pusat.
Misbakhun menegaskan, butuh kerja bersama untuk mencapai target itu. “Ini adalah kerja bersama seluruh komponen bangsa. Ketika presiden sudah berbicara soal ekonomi yang bertujuan untuk kemakmuran rakyat, maka semua kepentingan politik harus diabaikan, karena yang menjadi tujuan adalah rakyat,” tegas Misbakhun.
Baca: Politikus Demokrat Puji Pidato Jokowi Soal Lembaga Negara
Dia menambahkan, penyusunan RUU APBN 2018 ini merupakan wujud konkret dari kerja bersama antara pemerintah, DPR dan DPD. Di tengah situasi perekonomian global yang belum sepenuhnya normal, lanjutnya, penyusunan RAPBN tahun 2018 harus tetap dilakukan secara realistis, kredibel, berdaya tahan, dan berkelanjutan.
“Ini demi menjaga stabilitas perekonomian dan kepercayaan dunia usaha,” tegasnya.
Lebih lanjut Misbakhun memerinci, anggaran belanja pemerintah dalam RAPBN 2018 dipatok pada angka Rp 2.204,4 triliun.
Mengutip pidato Presiden Jokowi di depan sidang paripurna DPR, Misbakhun menegaskan bahwa arah utama belanja APBN adalah untuk meningkatkan efektivitas dan penguatan program-program perlindungan sosial.