TRIBNNEWS.COM, JAKARTA - Dalam rangka memperingati hari ulang tahun ke-72 Republik Indonesia, Partai Persatuan Indonesia (Perindo) menggelar upacara serentak di 34 provinsi. Berbagai kegiatan digelar untuk memeriahkan acara peringatan hari kemerdekaan.

Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo memimpin langsung sebagai inspektur upacara peringatan HUT ke-72 RI di kantor sekretariat Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Perindo, Jalan Pangeran Diponegoro 29, Menteng, Jakarta Pusat.

Upacara dimulai tepat pada pukul 09.30 WIB. Dibuka dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan pengibaran bendera Merah Putih. Hary Tanoe kemudian membacakan teks proklamasi dan memimpin peserta upacara untuk mengheningkan cipta.

Dalam sambutannya, Hary Tanoe berpesan bahwa peringatan hari kemerdekaan hendaknya dijadikan semangat bagi seluruh masyarakat Indonesia untuk meneruskan perjuangan sesuai dengan cita-cita kemerdekaan, yakni mencapai bangsa yang bersatu, berdaulat, adil dan makmur.

Kemerdekaan adalah awal, tujuan akhirnya adalah persatuan dan kesatuan, keadilan sosial, keadilan hukum, dan kemakmuran.

Untuk itulah, sambungnya, ada Partai Perindo yang hadir dengan tujuan untuk mengawal tujuan NKRI mewujudkan cita-cita kemerdekaan.

“Kita berjuang bagi masyarakat menengah ke bawah. Mereka harus menjadi produktif ikut membangun bangsa, agar cita-cita kemerdekaan Indonesia dapat terwujud,” ungkapnya di DPP Partai Perindo, Jakarta (17/8/2017).

Dia menjelaskan, sebagai anak bangsa memiliki kewajiban untuk mengisi kemerdekaan yang telah diperjuangkan oleh para pahlawan.

Hary Tanoe mengatakan untuk menjadi negara maju, pendapatan per kapita minimal US$ 12.000. “Kita harus berjuang naik 3 kali lipat," kata dia.

Pria yang akrab disapa HT tersebut menambahkan, pentingnya persatuan dan kesatuan untuk mencapai tujuan akhir kemerdekaan. Seluruh komponen bangsa, kata dia, harus bekerja bersama untuk meningkatkan pendidikan, kesejahteraan masyarakat ekonomi lemah, agar semakin banyak yang produktif dalam membangun bangsa.

Pada kesempatan tersebut HT mengajak seluruh elemen bangsa untuk bersama membangun Indonesia. “17 Agustus ini momen introspeksi, mari kita bekerja bersama mewujudkan cita-cita kemerdekaan. Saya mengajak kita semua, saudara-saudara, bangsa Indonesia, mari bersatu padu. Tanpa persatuan sulit mewujudkan Indonesia kuat dan kokoh," tegasnya.

Sementara itu, seluruh pengurus dan kader Partai Perindo dan organisasi sayap Perindo menggelar upacara peringatan HUT ke-72 RI di masing-masing wilayah secara serentak. Kegiatan-kegiatan positif seperti lomba-lomba dan bakti sosial juga turut digelar di seluruh DPW, DPD, hingga DPC Partai Perindo.
Upacara Mengapung

DPD Rescue Perindo Kota Tangerang Selatan (Tangsel) menggelar upacara perayaan kemerdekaan RI ke-72 di atas Situ 7 Muara, Jalan Raya Siliwangi, Pondok Benda, Pamulang, Tangsel.

Kegiatan berlangsung unik, lantaran seluruh peserta upacara berada di atas Situ atau danau. Mereka lengkap mengenakan rompi pelampung, dan membawa bendera merah putih untuk dikibarkan pada tiang yang terpancang di tengah-tengah Situ.

Ketua DPD Rescue Perindo Tangsel, Dian Wiryawan menuturkan, upacara di atas Situ 7 Muara merupakan bentuk kesadaran nasionalisme, sekaligus mengkampanyekan agar masyarakat luas dapat bersatu menjaga kelestarian Situ yang ada.

"Upacara mengapung di hari kemerdekan RI ini adalah wujud kepedulian kami agar Pemerintah dapat memerdekakan Situ dari segala kepentingan pihak-pihak yang ingin merusak alam lingkungan Situ," katanya.

Terpisah, kader Perindo di wilayah Sumatera Selatan (Sumsel) melangsungkan upacara bendera. Upacara berlangsung di Sekretariat DPW Perindo Sumsel di Palembang.

Ketua DPW Perindo Sumsel, Febuar Rahman, mengatakan, upacara tidak hanya berlangsung di Palembang, tapi juga sekretariat DPD Perindo lainnya di Sumatera Selatan. Ada 17 DPD Perindo di wilayah Sumatera Selatan.

"Ini kami lakukan bahwa Partai Perindo memaknai begitu pentingnya kemerdekaan dan meneguhkan cita-cita kemerdekaan yang menjadi tujuan kehidupan berbangsa dan bernegara serta menumbuhkan jiwa nasionalisme," tutur Febuar Rahman. (end)