Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

PKS: Tak Relevan Presiden Jokowi Dipanggil Ke Pansus KPK

Pansus Hak Angket dari awal PKS tidak setuju. Pemanggilan Presiden lebih tidak setuju

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in PKS: Tak Relevan Presiden Jokowi Dipanggil Ke Pansus KPK
Tribunnews.com/ Seno Tri Sulistiyono
Presiden Joko Widodo dalam acara penyerahan sertifikat tanah se-Jabodetabek, Jakarta, Minggu (20/8/2017). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera tidak setuju pemanggilan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pansus Angket Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

"Pansus Hak Angket dari awal PKS tidak setuju. Pemanggilan Presiden lebih tidak setuju. Karena bukan hanya melebar tapi tidak relevan," tegas Mardani kepada Tribunnews.com, Kamis (24/8/2017).

Hal ini disampaikan anggota Fraksi PKS di DPR RI ini untuk menanggapi pernyataan Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah ‎berpendapat jika sebaiknya presiden Jokowi ikut ditanya oleh Pansus Angket KPK.

Tujuannya untuk mengklarifikasi soal adanya lembaga yang bekerja tanpa koordinasi.

Menurut Fahri presiden harus ditanya mengenai sikapnya bila ada lembaga bekerja tanpa koordinasi.

Banyak yang dikerjakan KPK tidak diketahui oleh presiden.

"Presiden sadar nggak kalo ini ada elemen yang bekerja di bawah dia, tanpa koordinasi, nangkep sana sini presidennya bengong jadi konsumen. Padahal yang disumpah oleh rakyat untuk bertangungjawab terhadap jalannya negara itu presiden, tapi presiden banyak engga tahu," katanya.

Berita Rekomendasi

Baca: Polisi: Masyarakat yang Sembunyikan Aset First Travel Bisa Kena Pasal TPPU

Salah satunya, menurut Fahri seringnya hakim ditangkap oleh KPK, sehingga merusak kridibilitas negara.

Kondisi tersebut dapat menyebabkan Indonesia dicap sebagai negara korup di dunia internasional.

"Kalau negara kita diisukan di luar negeri sebagai negara korup lalu modal nggak mau datang, investasi nggak datang yang diminta bertanggungjawab siapa? KPK? Nggak ada kpk diminta pertanggungjawaban soal itu. Itu tanggungjawab presiden," katanya.

Oleh karena itu presiden menurut Fahri harus bersikap. Presiden mesti ditanya apalah Mau melapaskan kontrol begitu saja terhadap KPK atau sebaliknya.

‎"Karena tidak boleh ada satupun lembaga negara yang beroperasi di dalam tubuh pemerintahan kita, terutama yang ada di kamar eksekutif, yang tidak dalam kendali presiden," ujarnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas