Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Makna Ikat Kepala Makuta Sinatria yang Dikenakan Jokowi Saat Karnaval Kemerdekaan Pesona Parahyangan

Dengan mengenakan beskap berwarna ungu dan iket kepala Makuta Sinatria, Presiden Joko Widodo memimpin Karnaval Kemerdekaan Pesona Parahyangan.

Penulis: Adi Suhendi
zoom-in Makna Ikat Kepala Makuta Sinatria yang Dikenakan Jokowi Saat Karnaval Kemerdekaan Pesona Parahyangan
Tribunjabar/Theofilus Richard
Presiden Jokowi menyalami murid SD yang hadir pada Karnaval Kemerdekaan Pesona Parahyangan 2017, Sabtu (26/8/2017). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dengan mengenakan beskap berwarna ungu dan iket kepala Makuta Sinatria, Presiden Joko Widodo memimpin Karnaval Kemerdekaan Pesona Parahyangan yang dimulai dari Gedung Sate Bandung, Sabtu (26/8/2017).

Dalam keterangan yang dikirim Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Bey Machmudin, dijelaskan soal makna iket kepala yang dikenakan Jokowi.

Makuta adalah mahkota, benda penutup kepala yang dipakai di atas kepala.

Sementara Sinatria adalah kesatria, suatu karakter, sifat, sikap yang berani, adil, tegas dan jujur.

Baca: Ketika Jokowi Hampiri Murid SD yang Menyambutnya Di Gedung Sate

Dalam budaya Sunda, pemakaian iket kepala menunjukkan pemimpin, sesorang yang sedang menjalankan tugas mulia, seseorang yang sedang mencari peningkatan kebaikan diri.

Dengan memakai rupa iket sunda ‘makuta sinatria’, menunjukkan bahwa pemakai iket ini memberikan wejangan bahwa dirinya telah melaksanakan Tilu Eusi Diri (tiga sikap diri).

Berita Rekomendasi

Baca: Jokowi Bagikan Kaus Merah Kepada Warga Bandung Dari Atas Kereta Pancasila

Pertama, mencerminkan sikap berani dan adil dalam membuat pilihan keputusan demi menegakkan keadilan dan kebenaran sejati.

Kedua, panceg yang berketetapan hati atau tegas, yakni selalu menggunakan suara hati nurani dalam mengemban tugas lahiriah maupun bathiniah.

Ketiga, Silih Wangi atau saling mewangikan atau saling memberikan kebaikan; melindungi mengayomi dengan sikap welas asih (kasih sayang) untuk pencapaian kebaikan dan kesejahteraan bersama.

Menjalankan Kebaikan untuk sesama, keluarga, masyarakat, negara juga pribadi diri sebagai hamba Tuhan Yang Maha Esa.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas