Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Inilah Alasan Presiden Jokowi Kerap Bagi-bagi Sepeda, Ada Makna Filosofinya

Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) kerap membagikan sepeda di setiap kali kesempatan

Editor: Ferdinand Waskita
zoom-in Inilah Alasan Presiden Jokowi Kerap Bagi-bagi Sepeda, Ada Makna Filosofinya
Warta Kota/Henry Lopulalan
Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersepeda 

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) kerap membagikan sepeda di setiap kali kesempatan.

Ia sering membuat kuis yang berisi pertanyaan seputar wawasan kebangsaan di beberapa kali kegiatan kenegaraan di Istana maupun kunjungannya ke daerah-daerah.

Bagi siapa yang bisa menjawab pertanyaan Jokowi, nantinya akan mendapat hadiah berupa sepeda langsung dari Presiden RI ke-7 ini.

Seperti halnya ketika Jokowi memberikan sepeda kepada penyanyi muda, Raisa, saat Munas VII Persatuan Artis Penyanyi, Pencipta Lagu, dan Pemusik Republik Indonesia (PAPPRI) di Istana Negara, Jakarta, Kamis, 9 Maret 2017 silam.

Atau saat Jokowi memberikan sepeda kepada Tengku Nidji Ramadan, siswa kelas 5 SD CIlacap 08 yang diminta presiden asal Solo ini untuk memperagakan beberapa gerakan silat dari Cilacap.

Ivan menolak sepeda “bencong” hadiah dari Presiden Joko Widodo saat berkunjung ke Pontianak, Jumat (22/8/2015).

Sepeda

Lalu, kenapa Jokowi kerap memberikan hadiah sepeda?

BERITA REKOMENDASI

Jokowi akhirnya buka suara

Mantan Walikota Solo itu akhirnya mengaku, kenapa ia kerap membuat kuis dan memberikan sepeda di tiap kali kesempatannya.

Ternyata alasannya adalah karena Jokowi sendiri sangat gemar bersepeda sedari dulu.

Selain itu, bersepeda juga memberikan banyak manfaat bagi tubuh.

Jokowi juga mengungkapkan makna filosofis yang mendalam dari kegiatan bersepeda.


Semua itu diungkapkan oleh Jokowi dalam status Facebooknya.

Menurutnya, bersepeda merupakan cerminan dari kemandirian dan kerja keras.

"Bersepeda itu mandiri dan bekerja keras. Kemajuan, kelajuan, juga kecepatan dihasilkan dari usaha sendiri, gerak tubuh sendiri, tanpa mesin atau dorongan tenaga orang lain. Seberapa cepat kita ingin sampai ke tujuan tergantung seberapa keras kita mengayuh," ungkap Jokowi.

Ia menambahkan, bersepeda merupakan wujud dari kebersamaan, yang didalamnya terdapat koordinasi dan pembagian fungsi dari berbagai anggota tubuh.

"Dengan mengayuh sepeda seluruh anggota badan bergerak dalam harmoni. Dua tungkai kaki mengayuh pedal seirama, mata memandang awas ke depan, tangan menggenggam kemudi seraya jari waspada menarik tuas rem," jelasnya.

Menurut Jokowi, bersepeda itu juga bergerak maju dalam keseimbangan.

"Jika jalan menanjak, badan sedikit membungkuk. Jika berbelok ke kanan atau ke kiri, tubuh ikut menyelaraskan. Satu yang tetap, titik berat pesepeda selalu ada di tengah-tengah," ujar Jokowi.

Bersepada juga sangat bersahaja dan bisa dinikmati oleh semua orang, semua usia, lintas suku dan peradaban.

"Pendeknya, bersepeda itu adalah bekerja keras dan mandiri, melaju dalam harmoni dan keseimbangan. Dan karena itulah, saya senang berbagi sepeda di setiap acara dan kunjungan," pungkasnya.

Berikut ini pernyataan utuh dari Jokowi terkait hadiah sepeda yang sering ia bagikan.

"Mungkin ada yang bertanya, mengapa sepeda? Mengapa seorang Presiden senang membagi sepeda lewat kuis di setiap acara dan kunjungan? Mengapa bukan uang, televisi, atau telepon genggam?

Saya senang bersepeda sedari dulu.

Bersepeda itu mandiri dan bekerja keras. Kemajuan, kelajuan, juga kecepatan dihasilkan dari usaha sendiri, gerak tubuh sendiri, tanpa mesin atau dorongan tenaga orang lain. Seberapa cepat kita ingin sampai ke tujuan tergantung seberapa keras kita mengayuh.

Bersepeda itu gambaran kebersamaan dari anggota tubuh yang beragam bentuk, fungsi dan posisinya. Dengan mengayuh sepeda seluruh anggota badan bergerak dalam harmoni. Dua tungkai kaki mengayuh pedal seirama, mata memandang awas ke depan, tangan menggenggam kemudi seraya jari waspada menarik tuas rem.

Bersepeda itu bergerak maju dalam keseimbangan. Jika jalan menanjak, badan sedikit membungkuk. Jika berbelok ke kanan atau ke kiri, tubuh ikut menyelaraskan. Satu yang tetap, titik berat pesepeda selalu ada di tengah-tengah.

Bersepeda itu untuk semua orang, semua usia, lintas suku dan peradaban.

Lagipula, bersepeda itu sehat, baik buat lingkungan sekitar karena bebas polusi.

Pendeknya, bersepeda itu adalah bekerja keras dan mandiri, melaju dalam harmoni dan keseimbangan. Dan karena itulah, saya senang berbagi sepeda di setiap acara dan kunjungan."

Darimana uang untuk membeli sepeda hadiah dari Jokowi?

Jokowi telah membagikan banyak sepeda selama ia menjabat sebagai Presiden RI sejak 2014 silam.

Pastinya membutuhkan banyak dana untuk membeli sepeda-sepeda tersebut.

Lantas darimanakah dana untuk membeli sepeda dari Jokowi ini?

Dilansir dari Kompas.com, Kepala Sekretariat Presiden Darmansyah Djumala mengatakan, sepeda yang dibagikan Jokowi berasal dari anggaran bantuan sosial untuk Presiden.

"Memang ada anggarannya untuk itu. Dari APBN," kata Djumala.

Biasanya, lanjut Djumala, setiap kali Jokowi menyelenggarakan acara yang diikuti oleh masyarakat, pihak Istana akan menyiapkan 5-7 sepeda.

Namun jumlah tersebut bisa bertambah, disesuaikan dengan jumlah masyarakat yang hadir.

"Kalau jumlah masyarakat yang hadir sampai 3.000, kita siapkan sekitar 10-12 sepeda," ucap Djumala.

Tak ada toko ataupun sepeda merk khusus dari hadiah Jokowi ini.

Hanya ada dua jenis sepeda yang dipesan, yakni sepeda laki-laki dan sepeda perempuan yang memiliki ukuran lebih kecil.

Semuanya dipesan di setiap toko sepeda yang ada di daerah kunjungan Jokowi.

"Karena di tiap kabupaten dan pulau kan mereknya beda," ucap Djumala.

Djumala juga tak mengetahui pasti nominal harga tiap satu unit sepedanya.

(TribunWow.com/Fachri Sakti Nugroho)

Sumber: TribunWow.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas