Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ultah Pernikahan Emas, Jusuf Kalla Persembahkan Puisi Romantis untuk Istrinya

Wakil Presiden Jusuf Kalla membacakan puisi yang ditulisnya sendiri untuk istrinya Mufidah Kalla.

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Sanusi
zoom-in Ultah Pernikahan Emas, Jusuf Kalla Persembahkan Puisi Romantis untuk Istrinya
Dok Istana Wapres
Perayaan 50 tahun pernikahan Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Mufidah Kalla 

Akhirnya kau luluh juga. ayahku akhirnya memahami perbedaan adat kita, selain ibuku dan sahabatnnya memberi nasihat. Mungkin juga setelah membaca buku Hamka, tenggelamnya kapal Van der Wijk.

Semua itu karena untuk melihat senyummu.

Saat orang tuaku melamarmu untuk jadi istriku, aku melihat cakrawala tersenyum perjuangan cinta bertahun tahun yang berbuah manis. Setelah kita menikah aku menjalankan perusahaan ayahku. kau sekretaris, merangkap keuangan karena kita belum bisa, memegang pegawai tambahan.

Disamping mengasuh anak dan mengurus rumah dengan baik. anak-anak kita kau asuh sendiri tanpa suster suster seperti cucu kita sekarang.

Selama 50 tahun kau chef terbaik yang ku kenal karnanya kita jarang makan di restoran. di kantor pun setiap hari kau kirim makanan. teman teman selalu menunggu apa yang akan kau hidangkan. Kau tahu cintamu terus mengitariku karena hidangan yang kau buat.

50 tahun kita jalani 33 tahun di makassar dan 17 tahun di jakarta. sungguh suatu perjalanan yang panjang. kita jalani hidup tanpa tanpa berubah kecuali aku suka kesederhanaanmu sejak pertama aku melihatmu dan sekarang kesederhanaanmu terindah. Secara ekonomi gaji pejabat negara tidak besar. termasuk Bapak Jokowi. lebih besar hasil usahamu yang bermacam macam, sampai tambak udang sambil menelpon dari meja riasmu.

Mungkin perpaduan semangat Minang dan Bugis yang kau alami. Kau perempuan hebat istriku.

Berita Rekomendasi

Dalam aura kesederhanaanmu tersimpan energi yang dahsyat. Orang bugis tak fasih berkata kata indah. Kecintaannya ditunjukkan oleh perilaku, bahasa tubuh, dan senyumnya. Untuk romantispun aku tak pandai ucapkan dengan kata kata.

Karena itu aku minta maaf kepadamu, karena selama 50 tahun aku tak pernah beri bunga sambil berucap I love you.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas