200 Personel Pasukan Garuda Misi Perdamaian PBB Tiba di Republik Afrika Tengah
Sebanyak 200 personel Pasukan Garuda misi perdamaian PBB yang tergabung dalam Satuan Tugas Kompi Zeni (Satgas Kizi)
Editor: FX Ismanto
Laporan Puspen TNI, Kapten Kav Dian Pratomo
TRIBUNNEWS.COM, AFRIKA - Sebanyak 200 personel Pasukan Garuda misi perdamaian PBB yang tergabung dalam Satuan Tugas Kompi Zeni (Satgas Kizi) TNI Kontingen Garuda (Konga) XXXVII-D/Minusca (Multidimensional Integrated Stabilization Mission in Central Africa Republic) dibawah pimpinan Letkol Czi Chotman Jumei Arisandy, S.Sos sebagai Komandan Satgas (Dansatgas), beberapa waktu lalu tiba di Central African Republic/Republik Afrika Tengah.
200 personel Pasukan Garuda Satgas Kizi TNI Konga XXXVII-D/Minusca menggunakan Pesawat UN dengan nama pesawat ET-ALH berangkat menuju Republik Afrika Tengah dari Bandara Soekarno-Hatta Cengkareng, dimana sebelumnya dilaksanakan acara pelepasan oleh Komandan PSOPP (Pasukan Siaga Operasi Pasukan Perdamaian) PMPP TNI Kolonel Kav Dikdik Setiadi yang dihadiri pula oleh Dirminlog PMPP TNI Kolonel (Mar) Wayan dan Letkol (Laut) Dedy selaku Dirbinlat PMPP TNI.
Setibanya di Bandara Internasional M’Poko, Bangui, Republik Afrika Tengah, 200 personel Pasukan Garuda yang akan menggantikan Satgas Kizi TNI Konga XXXVII-C/Minusca disambut langsung oleh Dansatgas Konga XXXVII-C/Minusca Mayor Czi Widya Wijanarko, dihadiri pula oleh para Perwira Milstaff dan Milobs Indonesia yang sedang bertugas di Republik Afrika Tengah.
Sebelum tiba di Bandara Internasional Bangui, dalam perjalanannya menuju Republik Afrika Tengah, 200 personel Satgas Kizi TNI Konga XXXVII-D/Minusca terlebih dahulu melakukan transit sebanyak dua kali, yaitu di Bandara Internasional Mumbai India dan Bandara Internasional Addis Ababa Ethiopia.
Perjalanan yang panjang dan melelahkan tidak menyurutkan semangat para Prajurit Kontingen Garuda untuk melaksanakan tugas pengabdian bagi bangsa dan negara di dunia Internasional. Pemberangkatan pasukan ini merupakan bagian dari rotasi Satgas yang senantiasa dilaksanakan setiap tahun oleh Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian (PMPP) TNI dalam rangka pergantian personel yang akan bertugas di Republik Afrika Tengah.
Seperti diberitakan sebelumnya, bahwa Satgas Kizi TNI Konga XXXVII-D/Minusca telah diberangkatkan secara resmi oleh Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo melalui upacara pemberangkatan, bertempat di Mako Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil), Jakarta Utara. Sesuai dengan perintah yang telah diamanatkan oleh Panglima TNI, maka para prajurit pilihan ini akan melaksanakan tugas selama setahun lamanya dalam rangka membantu host country atau negara tempat misi berada dalam menciptakan kestabilan dan perdamaian di negara tersebut.
Setelah tiba Markas Indo Eng Coy Garuda Camp, Mpoko, Bangui, Afrika Tengah, Dansatgas Kizi TNI Konga XXXVII-D/Minusca Letkol Czi Chotman Jumei Arisandy, S.Sos langsung mengambil apel pasukannya. Dalam pengarahannya, beliau menekankan kepada seluruh personel Satgas agar segera mungkin menyesuaikan diri dengan tugas dan tanggung jawab masing-masing, sehingga tidak ada stagnasi kevakuman kegiatan setelah Purnatugas Satgas Kizi TNI Konga XXXVII-C/Minusca kepada Konga XXXVII-D/Minusca.
“Kepada seluruh prajurit Pasukan Garuda agar menghindari pelanggaran atau perbuatan yang dapat mencoreng nama baik negara Indonesia, dan saling mengingatkan antara satu dengan yang lain. Jaga nama baik TNI, Bangsa dan Negara selama bertugas, serta laksanakan tugas secara profesional dan proporsional sesuai koridor yang telah ditentukan oleh PBB,” tegas Letkol Czi Chotman Jumei Arisandy.
Pasukan Garuda Satgas Kompi Zeni TNI Konga XXXVII-D/Minusca yang berjumlah 200 personel dari ketiga angkatan (176 personel TNI AD, 19 personel TNI AL dan 5 personel TNI AU) dibawah pimpinan Letkol Czi Chotman Jumei Arisandy, S.Sos sebagai Dansatgas, yang kesehariannya menjabat sebagai Komandan Batalyon Zipur 5/ABW Kodam V/Brawijaya, Jawa Timur, akan melaksanakan tugas selama 12 bulan di Republik Afrika Tengah dengan berbagai tugas pembangunan infrastruktur di negara yang sedang konflik tersebut, seperti perbaikan jalan, pembuatan jembatan dan dan kegiatan Cimic (Civilian Mlilitary Coordination). (*)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.