Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Indonesia Kecam Uji Coba Nuklir Korea Utara

Indonesia terus mengecam uji coba senjata nuklir (bom hidrogen) Korea Utara pada Senin (3/9/2017).

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Dewi Agustina
zoom-in Indonesia Kecam Uji Coba Nuklir Korea Utara
Sankei
Pesawat latih T4 yang diterbangkan Senin (4/9/2017) pagi lewat Perfektur Aomori mendeteksi udara Jepang dari kemungkinan adanya debu nuklir Korut. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indonesia terus mengecam uji coba senjata nuklir (bom hidrogen) Korea Utara pada Senin (3/9/2017).

Uji coba senjata nuklir oleh Korea Utara ini menjadi uji coba ke-6 yang terhitung sejak tahun 2006.

Kementerian Luar Negeri Indonesia berpendapat uji coba senjata nuklir yang dilakukan dapat membahayakan lingkungan dan kesehatan populasi dunia, mengingat senjata nuklir melepas berbagai materi radioaktif ke berbagai kawasan.

"Tindakan uji coba tersebut bertentangan dengan kewajiban Korea Utara terhadap resolusi-resolusi Dewan Keamanan (DK) PBB terkait," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia, Arrmanatha Nasir, Senin (4/9/2017).

Indonesia sebagai negara yang telah meratifikasi Konvensi Anti Tes senjata Nuklir (CTBT = Comprehensive Nuclear Test Ban Treaty), untuk mendorong terciptanya dunia yang aman dari segala bentuk tes dan ledakan senjata nuklir.

Baca: Uji Nuklir Korea Utara Siang Ini Menghasilkan Gempa 6,1 SR

Berita Rekomendasi

"Indonesia kembali menegaskan arti penting stabilitas di Semenanjung Korea dan mengajak semua pihak untuk berkontribusi terhadap penciptaan perdamaian, termasuk dengan mewujudkan denuklirisasi di Semenanjung Korea," kata Arrmanatha.

Sebelumnya diberitakan Minggu (3/9/2017) pukul 10.30.04 WIB, jejaring gempa bumi BMKG mencatat aktivitas seismik yang tak lazim.

Sebanyak 166 sensor seismik yang digunakan BMKG dalam menganalisis parameter kegempaan menunjukkan adanya sebuah “pusat gempa” dengan kekuatan M=6,2 terletak pada koordinat 41,29 LU dan 128,94 dengan kedalaman 1 km tepatnya di wilayah Negara Korea Utara.

Tidak hanya BMKG, sejumlah lembaga pemantau gempa bumi dunia lainnya, seperti Amerika Serikat (USGS), Jerman (GFZ), dan Eropa (EMSC) juga mencatat aktivitas seismik yang tak lazim ini yang juga berpusat di Korea Utara.

Baca: Jepang Kerahkan Dua Pesawat Pendeteksi Nuklir Udara Pasca Uji Coba Nuklir Korut

Dalam website resmi USGS menyebutkan pusat ledakan terletak pada lokasi uji coba ledakan nuklir masa lalu.

Namun demikian untuk memastikan jenis sumber ledakan yang sesungguhnya perlu kajian komprehensif lanjutand.

Peta shake map menunjukkan dampak ledakan ini menimbulkan guncangan cukup kuat hinga skala intensitas VI MMI di Kota Cho Dong, Soman, dan Nampyo Dong, lokasi paling dekat pusat ledakan.

Guncangan ini diperkirakan dapat menimbulkan kerusakan ringan seperti retakan pada bangunan tembok sederhana.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas