Pimpinan DPR Sebut Tragedi Rohingya Perlu Solusi Terbaik
Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) akan memberikan solusi terbaik terkait tragedi yang menimpa warga Rohingya di Myanmar
Editor: Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) akan memberikan solusi terbaik terkait tragedi yang menimpa warga Rohingya di Myanmar.
Hal itu dikatakan Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan di Jakarta, Selasa (5/9/2017).
Taufik mengatakan rapat pimpinan DPR akan menindaklanjuti permintaan fraksi-fraksi mengenai insiden Rohingya.
Baca: Jokowi Minta Relawan Projo Jangan Ikut-ikutan Saracen
"Agar tidak berlarut-larut dan terulang karena ini harus dicari solusinya. Ada jalan keluar yang kita berikan solusi yang terbaik," kata Taufik.
Politikus PAN itu mengakui persoalan Rohingya sangat sensitif.
Ia melihat adanya pembiaran yang dilakukan pemerintah Myanmar.
"Ada genosida dan itu tidak boleh dilakukan," kata Taufik.
Hasil rapat paripurna, kata Taufik, Pimpinan mengarahkan adanya rekomendasi DPR tidak hanya fraksi-fraksi.
Diketahui, Presiden Joko Widodo akhirnya menyampaikan pernyataan resminya terkait krisis kemanusiaan yang menimpa etnis Rohingya di Rakhine State, Myanmar.
Baca: Pakai Kacamata, Novel Akui Anak Kecil Ketakutan Lihat Dirinya
Jokowi menegaskan bahwa Pemerintah dan seluruh Rakyat Indonesia menyesalkan krisis tersebut bisa terulang kembali.
"Saya dan seluruh Rakyat Indonesia menyesalkan dengan apa yang terjadi di Rakhine State, Myanmar," ujar Jokowi di Istana Merdeka, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Minggu (3/9/2017) malam.
Jokowi mengatakan Pemerintah tidak ingin hanya sekadar mengutarakan pernyataan.
Pemerintah juga akan melakukan aksi nyata dalam menyikapi krisis kemanusiaan.
Jokowi mengatakan Pemerintah tidak sendiri.
Ada elemen masyarakat sipil Indonesia yang juga turut campur dalam upaya membantu krisis kemanusiaan di Rakhine State.
"Perlu sebuah aksi nyata, bukan hanya kecam-kecaman dan Pemerintah berkomitmen terus untuk membantu krisis kemanusiaan, bersinergi dengan kekuatan masyarakat sipil indonesia dan juga masyarakat internasional," ujar Jokowi.