Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Wiranto Jelaskan Kenapa Dubes Myanmar Tidak Boleh Diusir

Upaya oleh pemerintah bisa dilakukan, juga karena adanya hubungan diplomatik antara kedua negara.

Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Wiranto Jelaskan Kenapa Dubes Myanmar Tidak Boleh Diusir
henry lopulalan/henry lopulalan
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan dan Ketua Komite Koordinasi Nasional Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang (Komite TPPU )Wiranto ketika jumpapres persiapan menjadi anggota Financial Action Task Force on Money Laundering ( FATF). di Kantor PPATK Jalan Juanda, Jakarta Pusat, Selasa(29/8/2017). Indonesia berharap mejadi anggota tetap FATF karena akan dilibatkan dalam hal penguatan keputusan-keputusan, aturan-aturan yang terkait dengan tindak pidana pencucian uang. Tindak pidana pendanaan terorisme dan juga hal yang lain, menuju sistem keuangan kita yang lebih terintegritas.-------Warta Kota/henry lopulalan 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah tidak tinggal diam atas tragedi Rohingya, di Rakhine State, Myanmar.

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam), Wiranto, mengatakan pemerintah sudah mengambil tindakan, agar permasalahan di Rakhine State bisa diselesaikan.

"Pemerintah kita yang amanatnya bebas aktif, ikut melaksanakan ketertiban dunia, pasti ada tindakan, tapi tidak boleh gegabah," ujar Wiranto dalam pemaparannya di kampus Universitas Tarumanegara, Jakarta Barat, Selasa (5/9/2017).

Pemerintah antara lain sudah berkali-kali mengirimkan bantuan, untuk masyarakat di Rakhine State, yang terdampak konflik.

Selain itu pemerintah juga sudah mengirim Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno LP Marsudi ke lokasi konflik, dan membuka komunikasi dengan pemerintah Myanmar.

Wiranto mengingatkan biar bagaimanapun juga, kedaulatan Myanmar harus dihargai.

Cara-cara yang dilakukan Indonesia untuk membantu tuntasnya konflik di Myanmar, dan membantu para korban, harus dilakukan dengan sesuai aturan yang ada.

Berita Rekomendasi

Upaya oleh pemerintah bisa dilakukan, juga karena adanya hubungan diplomatik antara kedua negara.

"Tidak boleh kemudian emosi, tarik dubes, usir dubes. Nah ini kalau ditarik dubesnya, kita tidak ada hubungan diplomatik, kalau mau mengirimkan bantuan pakai apa ?" katanya.

"Nah harus cerdas, bijak dan tidak emosi. Maka kemarin saya mendampingi Presiden untuk memberikan 'statment press' (red: pernyataan kepada media)," bahwa kita sudah berbuat banyak untuk peristiwa kemanusiaan di Myanmar," katanya.

Baca: Fadli Zon: Indonesia Harus Ambil Langkah Nyata Soal Pembantaian Rohingya

Ia mengimbau masyarakat untuk tidak mengambil tindakan sendiri-sendiri, terutama yang melanggar hukum, demi menunjukan simpatinya untuk etnis Rohingya yang banyak menjadi korban dari konflik tersebut.

Wiranto juga mengimbau agar masyarakat tidak sembarangan pergi ke Myanmar, da melakukan pelanggaran hukum.

Pemerintah menurutnya terbuka terhadap berbagai masukan dari masyarakat terkait konflik tersebut.

Ketimbang mengambil aksi sendiri yang belum tentu tepat, Wiranto mengundang siapapun yang peduli terhadap konflik tersebut, untuk mendatangi kantornya dan berdiskusi.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas