Kwarnas Ingin Buat Program Bilateral Bersama Pramuka Myanmar
"Rasanya kami (Pramuka) sudah sangat ingin membuat program bilateral bersama Pramuka Myanmar,"
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Adi Suhendi
Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kwartir Nasional (Kwarnas) Gerakan Pramuka berencana membuat program bilateral dengan Pramuka Myanmar menyikapi kejadian kemanusiaan di Rakhine State.
"Rasanya kami (Pramuka) sudah sangat ingin membuat program bilateral bersama Pramuka Myanmar," ujar Indo Reyono Samili, Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri Kwarnas Pramuka, pada Rabu (6/9/2017), di gedung Pramuka, Medan Merdeka Timur, Jakarta Pusat.
Untuk waktunya belum dipastikan.
Tetapi, Pramuka Indonesia menginginkan program bilateral tersebut dilakukan secepatnya.
"Akses bantuan kemanusiaan telah dibuka kemarin. Semoga hubungan antar negara juga bisa segara dilakukan," kata Indo.
Baca: Bantu Pengungsi Rohingya, Pramuka Gelar Aksi Bumbung Kemanusiaan
Ia mengatakan Pramuka Myanmar baru kembali diakui keanggotaannya oleh Pramuka Internasional.
"Sebulan lalu kami (Pramuka) ikut konferensi Pramuka Internasional dan Pramuka Myanmar diakui kembali keanggotaannya karena sempat dibekukan atas permintaan Negaranya sendiri," ujar Indo.
Satu alasan pembekuan keanggotaan Myanmar dikabulkan sebelumnya, karena alasan Pemerintah Myanmar dianggap belum mempraktikkan proses demokrasi dalam pemerintahannya.
"Pramuka siap membantu setiap kejadian kemanusiaan di manapun, tidak hanya Rohingya. Pramuka kita siap personil dan juga siap peralatan dalam setiap misi kemanusiaan," kata Indo.
Ia menambahkan Pramuka ingin membangun kerjasama antara Pramuka di negara lain secara internasional atas nama kemanusiaan.
Diketahui saat ini 22 juta anggota Pramuka tersebar di dunia.
Sedangkan di Indonesia anggota pramuka tersebar di 34 Kwarda dan 500 Kwarcab.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.