Kasus Bayi Debora, Ketua MPR Nilai RS Mitra Keluarga Bisa Ditutup
"Mesti ada sanksi yang keras dari yang memiliki otoritas, bila perlu tutup," kata Ketua Umum PAN itu.
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua MPR Zulkifli Hasan marah atas kasus meninggalnya bayi Debora karena diduga telat mendapatkan perawatan di RS Mitra Keluarga, Kalideres, Jakarta Barat.
Alasan tidak adanya uang, sehingga rumah sakit menolak merawat Debora, menurut Zulkifli, sangat jauh dari nilai luhur Pancasila.
"Saya tersinggung dan marah betul ada rumah sakit tidak menerima pasien karena enggak bawa uang sampai Debora itu meninggal. Tentu sungguh itu jauh dari nilai-nilai luhur Indonesia kita yang kita punya Pancasila," kata Zulkifli di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, (12/9/2017).
Baca: Tim Dokter DPR: Setya Novanto Dibawa ke Rumah Sakit karena Jatuh Saat Main Pingpong
Zulkifli menegaskan negara menjamin hak dan melindungi seluruh tumpah darah Indonesia.
Ia mengatakan rumah sakit yang menolak merawat dengan alasan tidak ada uang jauh dari nilai-nilai kemanusiaan.
"Mesti ada sanksi yang keras dari yang memiliki otoritas, bila perlu tutup," kata Ketua Umum PAN itu.
Baca: Petugas Gabungan Gagalkan Penyelundupan 10,39 Kg Sabu di Perbatasan Indonesia-Malaysia
Rumah sakit, kata Zulkifli, tidak hanya berorientasi mencari uang.
Tetapi memiliki nilai nilai luhur dalam membantu manusia.
Apalagi, ujar Zulkifli, dokter memiliki sumpah dalam menjalankan profesinya.
Baca: Hari Ini, Pimpinan KPK Boyong Penyidik Rapat Dengan Komisi III DPR
"RS itu tidak hanya mencari uang, kalau hanya mencari uang jangan jadi rumah sakit dong, dokter kan ada sumpahnya, gitu," pungkasnya.
Sebelumnya bayi berumur empat bulan Tiara Debora Simanjorang meninggal karena diduga telat mendapatkan pelayanan kesehatan di RS Mitra keluarga, Kalideres, Jakarta Barat.
Bayi malang tersebut meninggal karena pihak rumah sakit menolak merawat di ruang PICU karena uang yang disodorkan kedua orang tua bayi kurang.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.