TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tim Satuan Tugas (Satgas) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengamankan Bupati Batubara, Sumatera Utara, OK Arya Zulkarnain dan enam orang lainnya dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT) Rabu, ‎13 September 2017, kemarin.

Kini, Kamis (14/9/2017) siang mereka masih diperiksa intensif di KPK dan status hukumnya baru akan ditentukan pada sore nanti.

Diketahui, ‎OK Arya merupakan Bupati Batubara terpilih periode 2013-2018.

Berdasarkan data yang dihimpun dari laman acch.kpk.go.id, total harta kekayaan terakhir OK Arya mencapai Rp9 Miliar.

OK Arya memiliki harta tidak bergerak sebesar Rp3.614.820.000 dengan rincian tanah seluas 526 m2 di Kota Medan yang merupakan harta warisan perolehan tahun 1978 senilai ‎Rp205.204.000.

Kemudian apa pula tanah seluas 724 m2 di Kota Medan yang juga harta warisan perolehan tahun 1983 sebesar Rp1.861.052.000.

Selanjutnya, tanah seluas 273 m2 di Kota Meda‎n berasal dari warisan perolehan tahun 1985 senilai Rp654.684.000.

Baca: Politisi Golkar Ini Positif Sabu, Status Hukum Masih Terperiksa

Tanah seluas 339 m2 di Kota Medan yang berasal dari warisan perolehan 1987 sampai dengan 2002 sebesar Rp850.212.000, serta tanah sendiri di Kabupaten Deli Serdang seluas 242 m2 dengan nilai Rp43.632.000

Selain tanah, OK Arya juga memiliki sederetan harta bergerak berupa alat transportasi dan mesin dengan rincian, motor Suzuki senilai Rp3.000.000, mobil Toyota Hardtop senilai Rp120.000.000, mobil Nissan Evalia sebesar Rp195.000.000.

Mobil Suzuki Katana seharga Rp70.000.000, dan dua mobil Suzuki Jimny yang masing-masing senilai Rp40.000.000.

Bahkan OK Arya juga memiliki logam mulai dengan total nilai Rp197.032.000, batu mulia Rp24.000.000, dan benda bergerak lainnya sebesar Rp10.000.000.

Selanjutnya giro atau setara kas‎ dengan laporan terakhir pada bulan September 2016 yakni Rp5.341.243.492.

Dari sejumlah data tersebut, harta OK Arya n‎aik sekira Rp2 Miliar terhitung bulan September 2016 dari laporan awal pada Oktober 2014.