Bingung Orasi Amien Rais dalam Aksi Bela Rohingya, Netter: 'Kok Melebar ke Cebong dan PKI?'
Orasi mantan Ketua MPR, Amien Rais, dalam aksi Bela Rohingya 169 menuai sorotan netizen.
Penulis: Rendy Sadikin
TRIBUNNEWS.COM - Orasi mantan Ketua MPR, Amien Rais, dalam aksi Bela Rohingya 169 di Silang Monas, Jakarta Pusat, menuai sorotan netizen.
Dalam aksi itu, Amien mengkritik lambatnya langkah pemerintah dalam memberikan bantuan terhadap etnis Rohingya di Myanmar.
Di hadapan 10 ribu massa yang berkumpul, Amien membuka orasi dengan menyitir Pembukaan UUD 45.
"Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan diatas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan," ujar Amien.
Baca: Krisis Rohingya: Australia Diminta Lebih Tegas Terhadap Myanmar
Menurut Amien, pemerintahan di bawah Presiden Jokowi wajib melindungi segenap bangsa dari penjajahan sesuai Amanat UUD 45.
"Jadi rezim Jokowi ini punya tugas konstitusional yang harus dilaksanakan yaitu menghentikan penindasan terutama di Rohingya," kata Amien.
Namun, menurut Amien Rais, pemerintah lambat dalam membantu etnis Rohingya.
Baca: Begini Nasib Bantuan Kemanusiaan yang Dikirim Jokowi untuk Muslim Rohingya
"Rezim Jokowi terlalu terlambat dan terlalu sedikit dan hanya pencitraan tadi," ujar Amien.
Bukan cuma itu, di aksi Bela Rohingya, Amien malah menyoroti tentang masalah Partai Komunis Indonesia (PKI).
Amien mengomentari instruksi TNI kepada tiap satuan menggelar nonton bareng film G30S/PKI.
"Terus terang tadi pagi saya gembira karena TNI AD ada meminta film PKI diputar lagi. Jadi mereka yang petentang-petenteng berusaha membangun PKI insyaallah akan berurusan dengan TNI," papar Amien.
Baca: Netizen Keburu Geram, Ternyata ini Fakta Sebenarnya Video Wawancara Pengungsi Rohingya