'Prabowo Seharusnya Tidak Sebut Bantuan Pemerintah kepada Rohingya Cuma Pencitraan'
Ace Hasan Syadzily, menilai tidak seharusnya Prabowo Subianto menyebut bantuan pemerintah kepada warga etnis Rohingya di Myanmar pencintraan.
Penulis: Wahyu Aji
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar TB Ace Hasan Syadzily, menilai tidak seharusnya Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menyebut bantuan pemerintah kepada warga etnis Rohingya di Myanmar pencintraan.
"Sebagai negarawan, seharusnya Pak Prabowo tidak berkata demikian. Ikut berpartisipasi aktif dalam tragedi kemanusiaan di Rohingya adalah kewajiban konstitusional negara dan pemerintah," kata Ace saat dikonfirmasi Tribunnews.com, Minggu (17/9/2017).
Anggota Komisi II DPR ini menjelaskan, apa yang dilakukan pemerintah merespon desakan supaya Indonesia bersikap dalam penyelesaian kekerasan di Rohingya.
"Saya kira kita harus mengapresiasi atas apa yang dilakukan Pemerintah Indonesia yang paling depan mendorong penyelesaian melalui jalur diplomasi maupun pendekatan kemanusiaan melalui lembaga-lembaga sosial kemasyarakatan dan keagamaan," katanya.
Baca: Jokowi Tetap Kirim Bantuan ke Myanmar Meski Dikritik Pencitraan
Ace menilai, Presiden Jokowi tidak perlu menjawab kritikan Prabowo tersebut.
Menurutnya, apa yang dilakukan Jokowi membuktikan bahwa dirinya bekerja.
"Beliau akan menjawabnya dengan kerja nyata. Bukan sekadar pernyataan kecaman-kecaman yang tidak akan menyelesaikan masalah kemanusiaan di Rohingya," kata Ace.
Sebelumnya, Prabowo, meminta masyarakat memperkuat diri agar dapat membantu etnis Rohingya yang mengalami penindasan oleh pemerintah Myanmar.
Hal tersebut diungkapkan Prabowo dalam orasinya pada aksi Bela Rohingya 169 yang digelar di Kawasan Silang Monas, Jakarta Pusat, Sabtu (16/9/2017).
Baca: Niatnya Hendak Menolong Arjuna, Supriyanto Ikut Jadi Korban Terkaman Buaya
Dia mengatakan bahwa saat ini pemerintah Indonesia sudah memiliki banyak utang sehingga tidak mempunyai kekuatan.
"Kita harus memperkuat diri supaya orang dengar kita bicara. Terus terang saja negara kita sedang dalam keadaan tidak punya uang karena kuat utang. Kekayaan kita bocor kita tidak bisa jaga kekayaan kita sendiri," seru Prabowo.
Mantan Danjen Kopassus ini percaya kalau Indonesia kuat, maka dapat membantu etnis Rohingya.
Prabowo bahkan mengkritik bantuan pemerintah hanya untuk pencitraan.
"Percaya sama saya, kalau kita kuat kaum Rohingya kita bantu. Kalau pun kita sekarang kirim bantuan menurut saya itu pencitraan. Kirim bantuan pun tak sampai kadang-kadang," kata Prabowo.
Prabowo meminta kepada umat Islam untuk menebar kedamaian Islam. Dengan begitu Islam akan dihormati dan disegani seluruh dunia.
"Kalau mereka menindas kaum muslim, kita tunjukkan kita beri keamanan. Kita harus kuat untuk bantu orang lemah, tidak bisa lemah bantu lemah, miskin bantu miskin. Sejuk tidak berarti jadi kambing, sejuk tidak berarti dibohongin terus menerus," kata Prabowo.