Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ini Reaksi Presiden Jokowi soal Rusuh di Gedung YLBI terkait PKI

“Kalau dipandang masih ada ruang untuk berkembangnya komunisme ya memang harus diingatkan terus masyarakat,” tegas Jokowi.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Ini Reaksi Presiden Jokowi soal Rusuh di Gedung YLBI terkait PKI
BIRO PERS/BIRO PERS
Presiden Joko Widodo mengungkapkan kemarahan ketika ditanya sejumlah wartawan terkait kasus dugaan pencatutan namanya dan Wakil Presiden Jusuf Kalla dalam permintaan saham Freeport, di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (7/12/2015). Presiden Joko Widodo menegaskan tidak boleh ada pihak mana pun yang bisa mempermainkan kewibawaan lembaga negara karena hal ini menyangkut soal kepatutan, kepantasan dan moralitas. TRIBUNNEWS/BIRO PERS 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo angkat bicara mengenai ajakan nonton bareng pemutaran film Gerakan 30 September oleh Partai Komunis Indonesia (G30/S/PKI) yang dilakukan oleh berbagai kalangan di masyarakat.

Presiden yang akrab dipanggil Jokowi ini mengungkapkan jika belajar sejarah itu penting.

Termasuk sejarah yang disajikan lewat media film.

Namun menurut Jokowi, akan lebih baik jika dibuatkan film baru yang bisa dimengerti oleh generasi milenial.

“Akan lebih baik kalau ada versi yang paling baru, agar lebih kekinian, bisa masuk ke generasi-generasi milenial,” kata Presiden Jokowi usai meresmikan Jembatan Gantung Mangunsuko, di Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Senin (18/9/2017) siang dikutip dari laman Setkab.

Baca: Ruhut: Prabowo Kebelet Mau Nyapres, Jadi Asal Saja Komentar, Ngawur

Dalam kesempatan tersebut, Jokowi juga berkomentar soal kerusuhan yang terjadi di depan gedung Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI), Jakarta.

BERITA REKOMENDASI

Akar permasalahan dari kerusuhan tersebut diduga berasal dari kecurigaan massa mengenai adanya diskusi tentang PKI di gedung tersebut, Minggu (17/9/2017) malam.

Atas adanya insiden tersebut, Jokowi meminta agar hal-hal seperti itu diserahkan ke aparat.

“Masyarakat jangan bertindak main hakim sendiri, serahkan ke aparat. Sampaikan saja ke aparat nanti yang menyelesaikan aparat. Kita ini negara hukum,” tegas Presiden Jokowi.

Jokowi juga menampik tudingan yang menunjukkan jika dirinya tidak melihat ada bahaya PKI.

Menurut Jokowi, masyarakat harus terus menerus diingatkan.

“Kalau dipandang masih ada ruang untuk berkembangnya komunisme ya memang harus diingatkan terus masyarakat,” tegasnya.

Jokowi juga mengingatkan adanya TAP MPRS mengenai larangan PKI atau komunis di Indonesia.

“Jelas sekali. Jadi kalau ada ya tunjukkan di mana, hukum,” pungkas Presiden.

(TribunWow.com/Fachri Sakti Nugroho)

Sumber: TribunWow.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas