TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indonesia mengambil inisiatif untuk memperluas forum Bali Democracy Forum, saat melakukan pertemuan bersama Menteri Luar Negeri Tunisia Khemaies Jhinaoui, di New York, (18/9).

Kemajuan Tunisia dalam berdemokrasi mendorong kesepakatan kedua negara untuk meluncurkan Bali Democracy Forum (BDF) Chapter Tunis.

Diharapkan BDF Chapter Tunis akan menjadi forum internasional dalam upaya penguatan demokrasi dan tukar pengalaman berdemokrasi negara-negara di Afrika Utara.

Baca: Kisah Haru Maria Ulfa Sempat Berniat Jual Ginjal Demi Operasi Supaya Bisa Melihat

“Setelah 10 tahun Bali Demokrasi Forum (BDF) berhasil mempromosikan demokrasi di Asia, tahun ini Tunisia akan menjadi tuan rumah BDF Chapter Tunisia untuk promosi demokrasi di Afrika utara,” ujar Menlu Luar Negeri RI, Retno Marsudi, di New York, (18/9).

Isu utama yang dibicarakan adalah kerja sama di bidang penguatan demokrasi berbasis lokal (homegrown democracy).

Selain persiapan pelaksanaan BDF cabang Tunisia, kedua Menlu juga membahas rencana pelaksanaan Sidang Komisi Bilateral (SKB) pada awal Oktober 2017.

“Pelaksanaan SKB merupakan komitmen kedua Negara untuk me-review status hubungan bilateral serta menggali potensi untuk semakin mempererat hubungan kedua Negara di berbagai bidang,” ungkap Menlu RI.

Baca: M Taufik Nilai Ancol Tidak Akan Rugi Jika Akses ke Pantai Gratis

Kedua Menlu juga menyepakati hubungan politik yang erat antara RI dan Tunisia perlu diikutipenguatan di bidang ekonomi.

Diketahui, volume perdagangan kedua negara mengalami peningkatan pada semester pertama tahun 2017 dibanding dengan tahun lalu.

Meski demikian, Menlu RI Retno Marsudi mengingatkan masih banyak bidang potensi kerjasama perdagangan yang bisa digali guna meningkatkan volume perdagangan.

Pertemuan bersama Menlu Tunisia Khemaies Jhinaoui, merupakan pertemuan pertama antara keduanya.

Menlu Tunisia Khemaies Jhinaoui baru dilantik pada Januari tahun lalu.

Tepat tahun ini usia hubungan bilateral kedua negara adalah 57 tahun.