Said Aqil Siraj: Saya Setuju Film G30S/PKI Ditonton, Tapi Ini Syaratnya
Saya setuju film G30S/PKI diputar dan dibuat kembali, tetapi buat lah juga film sejarah tentang pemberontakan DI/TII, PRRI, Permesta
Penulis: Rizal Bomantama
Editor: Sugiyarto
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rizal Bomantama
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Saiq Aqil Siraj menyatakan kesepahamannya agar warga Indonesia kembali menonton film G30S/PKI jelang peringatan Hari Kesaktian Pancasil 1 Oktober mendatang.
Hal itu diungkapkannya saat mengumumkan persiapan pelaksanaan Musyawarah Nasional Alim Ulama dan Konferensi Besar NU 2017 di Kantor PBNU, Kelurahan Kenari, Jakarta Pusat, Jumat (22/9/2017).
Tapi persetujuannya itu bukan tanpa syarat.
"Saya setuju film G30S/PKI diputar dan dibuat kembali, tetapi buat lah juga film sejarah tentang pemberontakan DI/TII, PRRI, Permesta, Pemberontakan PKI Madiun 1948, bom bali, dan bom-bom lain yang pernah terjadi di Indonesia."
"Jadikanlah sejarah kelam sebagai pelajaran berbangsa, di dunia ini tidak ada yang sempurna," jelas Said Aqil Siraj.
Said Aqil mengatakan film mengenai sejarah kelam di Indonesia perlu diperbuat untuk membentuk kembali pola pikir bangsa Indonesia bahwa bukan hanya pemberontakan PKI 1965 saja yang patut dikutuk.
"Silakan tonton film G30S/PKI dengan segala kekurangannya karena di dunia tidak ada yang sempurna, tapi sejarah bangsa kita dibentuk bukan hanya oleh sejarah kelam tahun 1965 itu. Yang berdosa bukan hanya PKI walaupun dosa PKI memang sangat besar," tegasnya.