Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ketum PPP Ajak Jemaah Shalawat ZANISTI Cintai NKRI

Sementara Khofifah dalam sambutannya mengungkapkan keprihatinannya dengan aplikasi baru nikah sirri dan lelang keperawanan.

Editor: Ferdinand Waskita
zoom-in Ketum PPP Ajak Jemaah Shalawat ZANISTI Cintai NKRI
Istimewa
Ketua Umum PPP M. Romahurmuziy dengan Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) M. Romahurmuziy bersama Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa menghadiri Pengajian Akbar dan Parade Shalawat ZANISTI (Zahrotin Nisa Sleman Timur) di pondok pesantren Sunni Darussalam, Tempelsari, Depok, Maguwoharjo, Sleman.

Acara terselenggara sejak Sabtu malam (23/9/2017) sampai Minggu dinihari (24/9/2017).

Dalam Sambutannya sebagai Ketua Dewan Pembina Yayasan Sunni Darussalam, Romi panggilan akrab Romahurmuziy menyampaikan bahwa pondok pesantren Sunni Darussalam dan jamaah shalawat ZANISTI sudah lama mengharapkan kehadiran Khofifah sebagai ketua PP Muslimat NU maupun sebagai Menteri Sosial.

Baca: Pendiri Nikahsirri.com Dianggap Eksploitasi Perempuan Manfaatkan Dalil Agama

Romi mengajak jamaah shalawat ZANISTI dan ribuan jamaah yang memadati halaman pondok pesantren yang dipimpin KH Ahmad Fatah agar mencintai NKRI serta menjaga ikatan persaudaraan.

"Sebagai muslim Indonesia kita harus mencintai NKRI dengan menjaga ukhuwah (ikatan persaudaraan). Setidaknya ada empat ukhuwah dalam Islam: pertama ukhuwah Islamiyah atau persaudaraan sesama muslim. Kedua ukhuwah insaniyah atau persaudaraan sesama manusia. Ketiga ukhuwah wathaniyah atau persaudaraan sebangsa. Keempat ukhuwah alamiyah atau persaudaraan dengan lingkungan," ungkap Romi dalam keterangan tertulis, Minggu (24/9/2017).

Sementara Khofifah dalam sambutannya mengungkapkan keprihatinannya dengan aplikasi baru nikah sirri dan lelang keperawanan.

Berita Rekomendasi

Baca: Menguak Pola Kerja Lelang Perawan Situs Nikahsirri.com

Khofifah menyatakan tidak setuju karena hal tersebut sangat merendahkan martabat manusia.

"Saya tidak setuju soal itu. Ini menjadi keprihatinan kita semua," kata Khofifah.

Dia juga bercerita pengalamannya saat menutup berbagai lokalisasi di berbagai tempat di Indonesia serta masih banyaknya masyarakat yang terjerat praktik rentenir.

Baca: Wiranto Klarifikasi Pernyataan Panglima TNI Soal 5000 Pucuk Senjata Ilegal

"Masalah penutupan lokalisasi ini juga terus kami lakukan. Berbagai kasus di lokalisasi itu sangat merendahkan kaum perempuan. Kita ingin masyarakat melalui ibu-ibu semua bisa bangkit dan mandiri," katanya.

Dalam pengajian tersebut, baik Romi maupun Khofifah memberikan bantuan kepada 100 duafa dan 100 anak yatim di lingkungan sekitar pesantren.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas