Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Buni Yani: Saya Kenyang Jadi Minoritas, Mana Mungkin Memprovokasi SARA?

"Saya lama tinggal di bali menjadi minoritas. Sampai sekarang saudara dan kawan-kawan saya masih berhubungan," ujar Buni Yani.

Editor: Ferdinand Waskita
zoom-in Buni Yani: Saya Kenyang Jadi Minoritas, Mana Mungkin Memprovokasi SARA?
TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
Buni Yani menjalani sidang lanjutan kasus dugaan pelanggaran Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) di Gedung Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Bandung, Jalan Seram, Selasa (1/8/2017). Sidang kali ini jaksa penuntut umum kembali menghadirkan tiga orang saksi, yaitu saksi dari pelapor Ucok Edison Marpaung dan Arianisti Zulhanita, serta satu saksi dari Dinas Komunikasi, Informasi, dan Statistik Pemprov DKI Jakarta Dian Ekowati. (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN) 

TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Unggahan potongan video Ahok saat melakukan kunjungan di Kepulauan Seribu di akun Facebook pribadi Buni Yani dilaporkan ke polisi karena dianggap provokatif.

Tetapi Buni Yani enggan dibilang provokatif pada unggahannya tersebut.

Ia juga menolak jika dirinya memprovokasi orang agar membenci Ahok karena beridentitas etnis dan agama minoritas.

Baca: Ditanya Soal Kondisi dan Keluarga, Buni Yani: Saya Kelihatan Tetap Ganteng,Kan?

Dalam kesaksiannya sebagai terdakwa pada sidang Selasa (26/9/2017), ia mengaku kenyang sebagai minoritas sehingga mengetahui rasanya menjadi minoritas.

"Saya kenyang jadi minoritas. Mana mungkin orang yang kenyang jadi minoritas memprovokasi untuk SARA? Bodoh sekali namanya!" ujar Buni berseru.

Ia mengatakan hal tersebut setelah menceritakan masa lalunya.

BERITA TERKAIT

Buni Yani mengatakan ia memiliki kerabat yang berbeda agama.

Baca: Penasihat Hukum Anggap Logika Jaksa Terkilir Minta Bukti Buni Yani Tak Potong Video Ahok

Ia menyontohkan, saudara dari neneknya, kata Buni Yani beragama Hindu, dan saudara dari ibunya beragama Kristen.

Sehingga menurutnya, ia tahu bagaimana hidup dengan orang yang berbeda agama.

Selain itu ia juga menyebut pernah tinggal di Bali dalam waktu cukup lama.

"Saya lama tinggal di bali menjadi minoritas. Sampai sekarang saudara dan kawan-kawan saya masih berhubungan," ujar Buni Yani.

Selain itu ia juga menyontohkan masa lalunya saat berkuliah di Amerika Serikat dan Belanda.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas