Dua Jalur Pendakian Gunung Agung, Lewati Tempat Sakral Umat Hindu Bali
Ada pemandangan seperti Gunung Rinjani, Nusa Tenggara Barat; Danau Batur dan Gunung Batur di Bali; dan juga momen matahari terbit yang memukau.
Editor: Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, BALI -- Gunung Agung dikenal sebagai obyek wisata pendakian di Bali yang menawarkan beragam panorama yang bisa dinikmati.
Ada pemandangan seperti Gunung Rinjani, Nusa Tenggara Barat; Danau Batur dan Gunung Batur di Bali; dan juga momen matahari terbit yang memukau.
Gunung Agung termasuk ke dalam wilayah Kabupaten Karangasem.
Ada dua jalur pendakian yang biasa digunakan oleh pendaki untuk mencapai puncak Gunung Agung. Apa saja?
Koordinator Pemandu Pendakian Gunung Agung, Komang Kayun mengatakan dua jalur tersebut bisa dilalui lewat Pura Besakih dan Pura Pasar Agung.
Jalur Pura Besakih berada di Desa Besakih, Kecamatan Rendang, sementara jalur Pura Pasar Agung berada di Desa Selat, Kecamatan Sebudi.
Baca: Ini Fakta-fakta Mayat Gadis Nyaris Tanpa Busana, Identitas Korban Sampai Reaksi Keluarga
"Umumnya pendaki melewati jalur pendakian Pura Besakih yang bisa sampai puncak 3.142 meter di atas permukaan laut (mdpl)," kata Komang Kayun saat dihubungi KompasTravel, Senin (25/9/2017).
Bila melewati jalur pendakian Pura Besakih, pendaki akan bertemu dengan Pura Pesimpangan, Tirta Giri Kusuma, dan Kori Agung.
Adapun ketiga tempat itu disakralkan bagi umat Hindu Bali.
"Kori Agung itu pintu menuju puncak. Setelah itu ada puncak 1 dengan ketinggian 2.800 mdpl, ada puncak dua 3.140 mdpl, puncak ketiga itu 3.142 mdpl. Dari puncak itulah daya tarik melihat pemandangan-pemandangan," tambahnya.
Kemudian, jalur pendakian Pura Pasar Agung nantinya hanya sampai di pinggir kawah.
Komang Kayun mengatakan jalur Pura Pasar Agung hanya sampai di ketinggian 2.800 mdpl.
"Itu kalau mau sampai puncak ketiga, sangat sekali jalannya untuk menyeberang karena terjal. Kecuali pendaki yang sering mendaki mungkin bisa lewat," ujar Komang Kayun.