Taman Safari Indonesia Dipercaya Pelihara Sepasang Panda
Kini, menurutnya, seluruh warga Indonesia tak perlu lagi ke luar negeri untuk sekedar melihat panda.
Penulis: Wahyu Aji
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, TIONGKOK – Direktur Taman Safari Indonesia Group Jansen Manansang, diliputi rasa bangga.
Sebab, pihaknya dipercaya oleh pemerintah Tiongkok dan Balai Konservasi dan Penelitian China untuk Panda Raksasa (CCRCGP), untuk merawat sepasang panda di tempat konservasi mereka.
Kini, menurutnya, seluruh warga Indonesia tak perlu lagi ke luar negeri untuk sekedar melihat hewan langka tersebut.
"Kami bangga sekali dipercaya rakyat Tiongkok menjadikan Taman Safari Indonesia rumah untuk sepasang panda," kata Jansen kepada wartawan di Wolong Panda Base, Tiongkok, Rabu (27/9/2017).
Upacara serah terima sepasang giant panda Cai Tao dan Hu Chun digelar hari ini di Wolong Panda Base, Tiongkok.
Rencananya, panda berusia tujuh tahun itu tiba di Jakarta Kamis (28/9/2017) besok.
Jansen menjelaskan, ada kriteria ketat yang harus dilakukan Taman Safari Indonesia supaya bisa merawat Cai Tao dan Hu Chun.
"Kami membangun rumah panda di Indonesia di Cisarua, Bogor. Pertama udara baik. Dua lingkungan pegunungan dan juga udaranya bagus. Tiga simbol panda, dua panda sebagai simbol perdamaian dan konservasi. Gedung atau palace itu sama seperti budaya di sini dan yang kelima terbaik di Asia Tenggara," katanya.
Lebih lanjut Jansen mengaku yakin bakal berhasil melakukan program breeding loan hewan endemik Tiongkok tersebut.
Meskipun tidak mudah, namun Taman Safari Indonesia berhasil mendapatkan grade A, sebagai lembaga konservasi.
Tiongkok pun sudah memeriksa kelayakan Taman Safari sehingga sepakat meminjamkan sepasang panda selama 10 tahun.
TSI sebagai Lembaga Konservasi Ex-Situ terbaik dan terlengkap di Indonesia dipercaya oleh pemerintah RI dan pemerintah Tiongkok untuk menjadi taman konservasi yang menyambut, merawat, dan melestarikan kelangsungan hidup dan kesejahteraan dua ekor panda tersebut.
"Memang Panda ini warisan dunia, tidak bisa dimiliki. Jadi di seluruh dunia sama. Kita kerjasama program bredding loan, sehingga kita mencoba untuk mengembangbiakan supaya sepasang ini melahirkan anak lalu anaknya dikembalikan lagi," katanya.(*)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.