Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

PP Bamusi Sesalkan Olok-olok Warganet soal Selip Lidah Megawati

Nasyirul Falah Amru, mengingatkan bahwa semua orang memiliki potensi untuk selip lidah atau kesalahan dalam berucap.

Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Sanusi
zoom-in PP Bamusi Sesalkan Olok-olok Warganet soal Selip Lidah Megawati
TRIBUNNEWS.COM/TRIBUNNEWS.COM/LENDY RAMADHAN
Presiden RI ke lima, Megawati Soekarnoputri meraih gelar Doktor Honoris Causa (HC) di bidang politik pendidikan dari Universitas Negeri Padang (UNP). Pemberian gelar tersebut digelar secara simbolik di Auditorium UNP, Jalan Prof. Dr. Hamka, kota Padang, Sumatera Barat, Rabu (28/9/2017). TRIBUNNEWS.COM/LENDY RAMADHAN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengurus Pusat Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi), organisasi sayap PDI Perjuangan merasa jengkel dengan ulah warganet di media sosial.

Pasalnya, selip lidah Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri saat menyampaikan sambutan dalam penerimaan gelar doktor honoris causa di Universitas Negeri Padang (UNP) beberapa waktu lalu menjadi bahan olok-olok.

Diketahui memang, Megawati selip lidah mengucapkan kalimat 'shallallahu alaihi wa sallam' menjadi 'shallalahi alaihi waisam'.

Sekretaris Umum PP Bamusi, Nasyirul Falah Amru, mengingatkan bahwa semua orang memiliki potensi untuk selip lidah atau kesalahan dalam berucap.

Bahkan, seorang imam yang dipercaya menjadi pemimpin dalam salat, yang meniscayakan pemahaman yang mendalam akan ilmu tajwid Alquran, juga bisa salah.

"Ketika imam salah dalam bacaan saat salat pun, sejatinya makmum mengingatkan dengan bacaan yang benar. Bukan malah mengolok-oloknya. Islam membuka jalan untuk setiap kesalahanbacaan, ada solusinya. Ini ajaran Islam," kata Gus Falah, demikian ia disapa, dalam keterangan yang diterima Tribunnews, Sabtu (30/9/2017).

Gus Falah, yang juga Wakil Bendahara PBNU ini, juga mengingatkan bahwa Islam datang untuk memperbaiki etika dan moralitas manusia.

Berita Rekomendasi

Bahkan, disebutkan dalam sebuah hadits dasar utama pengutusan Nabi Muhammad sebagai Rasulullah adalah untuk menyempurnakan moral manusia.

Menurutnya, akhlak Islam mengajarkan kalau ada seseorang yang salah, maka luruskan dan benarkan, bukan mengolok dan merendahkan manusia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas