Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jika Meletus, Gunung Agung Diprediksi Lontarkan Bebatuan hingga Jarak Enam Kilometer

Hingga Minggu (1/10/2017), aktivitas Gunung Agung masih dinyatakan level IV alias awas. Artinya ,Gunung Agung masih dalam keadaan kritis.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Jika Meletus, Gunung Agung Diprediksi Lontarkan Bebatuan hingga Jarak Enam Kilometer
TRIBUN_BALI /RIZAL_FANANY
Gunung Agung terlihat di atas Bukit Pantai Amed,karangasem, Sabtu (30/9/2017). Sampai saat ini status Gunung Agung masih awas, 5 kecamatan masuk Kawasan Rawan Bencana (KRB) yakni Kecamatan Kubu, Abang, Karangasem, Bebandem, Selat, dan Rendang. (TRIBUN_BALI/RIZAL_FANANY) 

TRIBUNNEWS.COM, BALI - Hingga Minggu (1/10/2017), aktivitas Gunung Agung masih dinyatakan level IV alias awas. Artinya ,Gunung Agung masih dalam keadaan kritis.

Kepada Tribun Bali, Kabid Mitigasi Gunungapi PVMBG Kementerian ESDM I Gede Suantika menjelaskan, hingga saat ini kegempaan masih fluktuatif.

“Kegempaan sudah, ukuran lab deformasi masih menunjukan adanya penggemukan. Kemudian, asap soflatara sampai saat ini belum terlihat. Tapi, terakhir perkembangannya memang berubah dari tanggal 13 September sampai hari ini,” Jelas Suantika, Minggu (1/10/2017).

Jika berkaca pada letusan Gunung Agung tahun 1963, Suantika mengatakan ketika itu gempa terasa selama tiga hari terakhir sebelum akhirnya meletus. Namun, kondisi Gunung Agung saat ini, gempa telah terasa hampir 15 hari.

“Itu mungkin yang membedakan,” kata Suantika.

Baca: Harap-harap Cemas Jika Gunung Agung Meletus

Selain itu, pada letusan tahun 1963, sempat terjadi gempa berkekuatan 4,7 SR. Hingga saat ini, gempa terbesar hanya berkekuatan 4,2 SR. Suantika menjelaskan, dirinya memprediksi tekanan magma hingga saat ini masih tetap, tetapi kekuatan batuan di permukaan semakin melemah.

Berita Rekomendasi

“Itu yang kami khawatirkan,” ujar Suantika.

Ia menjelaskan, jika saat ini Gunung Agung meletus, maka gempa-gempa akan lebih dominan dibandingkan saat letusan 1963.

“Memang kondisinya berbeda dibandingkan letusan 1963. Jika nanti Gunung Agung meletus, prekusor tentunya akan lebih banyak di sini. Prekusor itu tanda letusan berupa gempa-gempa terasa cukup lama. Cukup aneh juga,” ulas Suantika.

“Mungkin nanti kalau awal letusan sama. Walaupun sama, Gunung Agung kan lama tidak meletus. Sekali meletus pembuka, memungkinkan ada lontaran batuan-batuan berpasir sejauh 6 km radial. Diprediksi akan luar biasa,” paparnya.

Pemerintah Kabupaten Karangasem kembali merilis daerah yang masuk kawasan rawan bencana erupsi Gunung Agung.

Dari 78 desa/kelurahan di Karangasem, 28 desa ataupun kelurahan dinyatakan masuk kawasan rawan bencana.

Gubernur Bali I Made Mangku Pastika menjelaskan, daerah yang kena dampak jika erupsi Gunung Agung bertambah satu desa lagi, yakni Desa Bungaya Kangin, Kecamatan Bebandem, Karangasem.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas