Jokowi Mengaku Sudah Tiga Kali Menonton Film G30S/PKI
Film tersebut kembali menjadi polemik, setelah Panglima TNI mengeluarkan kebijakan agar jajaran TNI menggelar acara nonton bersama film tersebut.
Editor: Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Presiden RI Joko Widodo mengikuti acara nonton bareng (nobar) film G30S/PKI di Makorem 061/Suryakancana, Kota Bogor, Jawa Barat, Jumat lalu (29/9/2017).
Acara nobar yang juga dihadiri Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo itu merupakan kali ketiga Presiden Jokowi menyaksikan film G30S/PKI
"Nonton barengnya kan empat setengah jam ya, itu yang ketiga kalinya saya menonton," ujarnya kepada wartawan di Monumen Pancasila Sakti, Cipayung, Jakarta Timur, Minggu (1/10/2017).
Baca: Dibayar Rp700 Ribu, Agus Antar Keranjang Jeruk Busuk Isi 125 Paket Ganja
Film tersebut kembali menjadi polemik, setelah Panglima TNI mengeluarkan kebijakan agar jajaran TNI menggelar acara nonton bersama film tersebut.
Dalam sejumlah kesempatan, Panglima menjelaskan bahwa dari film tersebut, masyarakat bisa mengambil pelajaran, tentang sejarah kelam negara ini, dan bisa mewaspadai jika ancaman serupa terjadi.
Baca: Kisah Korban Salah Tangkap Pasca-Peristiwa G30S/PKI, Diciduk karena Persoalan Nama
Film tersebut bercerita mengenai sepak terjang Partai Komunis Indonesia (PKI) dan antek-anteknya, pada perisitwa 30 September 1965.
Sejak dirilis tahun 1984 sampai1998 menjadi film wajib yang harus diputar setiap televisi.
Setelah Presiden ke-2 RI Suharto lengser, film itu tidak wajib lagi ditonton.
Baca: Kisah Pierre Tendean Ditodong Pasukan Tjakrabirawa dan Berakhir Maut di Lubang Buaya
Selain itu, memaknai Hari Kesaktian Pancasila yang jatuh pada hari ini, Presiden Jokowi berharap masyarakat bisa tetap mengingat apa yang terjadi di republik ini pada 30 September 1965, dan bisa terus berkomitmen membela Pancasila.
"Jaga persatuan, jangan beri ruang kepada ideologi lain, yang bertentangan dengan Pancasila, apalagi memberi ruang kepada PKI, tidak," ujarnya.