Aktivitas Soekarno Beberapa Jam Menjelang Penculikan 7 Jenderal oleh G30S/PKI
Sekitar pukul 01.00 dini hari Maulwi kemudian tidur. Begitu Maulwi pulang, Bung Karno berganti baju.
Editor: Choirul Arifin
![Aktivitas Soekarno Beberapa Jam Menjelang Penculikan 7 Jenderal oleh G30S/PKI](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/soekarno_20171002_052625.jpg)
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pada 30 September 1965 malam, ketika komplotan G30S sedang menyiapkan rencana operasi untuk menculik para jenderal TNI AD, di saat yang sama Presiden Soekarno justru sedang sibuk menyiapkan hal lain.
Saat itu Bung Karno bersiap menghadiri acara pembukaan Musyawarah Nasional Teknik (Munastek) ke Istora Senayan, Jakarta.
Acara Munastek diprakarsai oleh pemimpin Angkatan Darat dan Persatuan Insinyur Indonesia(PII).
Sebagai Presiden yang juga insinyur arsitektur, acara Munastek itu jelas merupakan peristiwa penting bagi Bung Karno.
Ketua Munastek adalah Brigjen Hartono Wirjodiprodjo yang juga menjabat Direktur Pelalatan AD.
Sementara wakil ketuanya adalah Ir PC Harjo Sudirdjo, Menteri Pengairan Dasar yang sekaligus menjabat sebagai Ketua I.
Brigjen Hartono kemudian menjemput Bung Karno ke Istana Merdeka dan kemudian berangkat menuju Istora Senayan.
Hadir pula dalam acara pembukaan Munastek itu Wakil Perdana Menteri (Waperdam) II dr Johannes Leimena dan Waperdam III, Chaerul Saleh.
Saat tiba dan memasuki Istora yang sudah dipenuhi oleh lebih 10.000 hadirin yang gegap gempita meneriakkan slogan seperti “Merdeka”, “Hidup Bung Karno”, dan “Viva Pemimpin Besar Revolusi”.Soekarno tersenyum sambil melambaikan tangan dan disambut secara menggelora oleh hadirin.
Baca: Kado Mobil untuk Presenter Rey Utami
Acara Munastek berakhir sekitar pukul 23.00 WIB. Bung Karno lalu kembali ke Istana Merdeka.
Pengawalan resmi dibubarkan dan semua pasukan kembali ke kesatuannya masing-masing.
Pengawal pribadi Bung Karno yang juga Wakil Komandan Pasukan Pengawal Presiden Tjakrabirawa Kolonel Maulwi Saelan, dan ajudan Bung Karno, Kolonel Bambang Widjanarko mengantar Bung Karno ke Istana Merdeka.
Karena tidak ada lagi sesuatu yang perlu mendapat perhatian apalagi pengawalan dan Presiden sendiri tidak memerintahkan Maulwi tetap berada di Istana, pukul 24.00 WIB setelah melapor Presiden, Maulwi pulang ke rumahnya di Jalan Birah II No.81, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.