Talkshow Rosi: Jenderal Gatot di Pusaran Politik
Adalah pernyataannya tentang masuknya 5000 senjata impor ilegal yang membuat gaduh jagat politik tanah air.
Editor: Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kamis, 5 Oktober 2017, merupakan Hari Ulang Tahun ke-72 Tentara Nasional Indonesia.
Menjadi hari yang sangat spesial bagi Jenderal Gatot Nurmantyo, Panglima TNI yang menjabat sejak 8 Juli 2015 lalu.
Jenderal Gatot Nurmantyo akan pensiun pada Maret 2018 nanti. Itu artinya 6 bulan dari sekarang, dan 7 bulan jelang tahun dilaksanakannya Pemilu Presiden 2019.
Lalu apa hubungannya Jenderal Gatot dengan Pemilu Presiden 2019?
Pertanyaan inilah yang "diburu" Pemimpin Redaksi Kompas TV, Rosianna Silalahi saat mewawancarai Jenderal Gatot Nurmantyo jelang peringatan HUT ke-72 TNI.
Bukan rahasia lagi, nama Gatot banyak disebut sebagai salah satu nama yang dianggap layak menjadi pemimpin nasional. Sudah jadi perbincangan umum juga, sosok Gatot dianggap sejumlah kalangan telah masuk dalam gelanggang politik.
Adalah pernyataannya tentang masuknya 5000 senjata impor ilegal yang membuat gaduh jagat politik tanah air.
Sebelumnya di tengah isu bangkitnya PKI, ia menyerukan nonton bareng film G30 S/PKI, besutan Arifin C Noer yang selama ini dianggap bagian propaganda Orde Baru.
Sebelumnya ia juga kerap keliling kampus, bicara soal Pancasila dan proxy war, perang tanpa bentuk yang menurutnya menjadi ancaman Indonesia saat ini.
Jenderal Gatot juga pernah mewacanakan dikembalikannya hak pilih TNI.
Jenderal Gatot juga disebut-sebut dengan kelompok Islam.
Lalu bagaimana ia memandang situasi politik saat ini? Benarkah ia sedang mempersiapkan diri untuk maju dalam Pilpres 2019 mendatang?
Saksikan Talkshow Rosi Kompas TV, edisi 'Jenderal Gatot di Pusaran Politik', Kamis 5 Oktober 2017 Pukul 19.30 WIB, di Kompas TV