Jokowi Minta TNI Setia kepada Pemerintahan yang Sah, Panglima TNI Jawab Begini
"Kesetiaan pada NKRI yang berdasarkan UUD 1945 dan Pancasila adalah sendi utama yang melekat erat pada setiap jiwa dan raga prajurit TNI," ujar Gatot.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menegaskan bahwa TNI akan selalu setia terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan UUD 1945 dan Pancasila.
Gatot mengatakan, prajurit juga akan selalu menjunjung tinggi sumpah prajurit.
Hal itu diungkapkan Gatot Nurmantyo saat berpidato pada upacara peringatan HUT ke-72 TNI, di Dermaga PT Indah Kiat, Cilegon, Banten, Kamis (5/10/2017), yang dihadiri oleh Presiden Joko Widodo.
"Sebagai Panglima, mewakili seluruh prajurit di Tanah Air, izinkan saya tegaskan kembali sekali lagi bahwa sampai kapan pun TNI akan setia dan menjunjung tinggi sumpah prajurit yang tadi disampaikan Bapak Presiden," ujar Gatot.
"Kesetiaan pada NKRI yang berdasarkan UUD 1945 dan Pancasila adalah sendi utama yang melekat erat pada setiap jiwa dan raga prajurit TNI," lanjut Gatot.
Baca: Jokowi Ingatkan TNI Untuk Setia kepada Pemerintahan yang Sah
Gatot mengatakan, politik TNI adalah politik negara. Menurut Gatot, politik negara merupakan politik yang diabdikan bagi tegaknya NKRI, ketaatan prajurit terhadap hukum dan menempatakan kepentingan rakyat di atas kepentingan apapun.
Di sisi lain, TNI akan selalu taat pada atasan, yakni Presiden RI yang dipilih secara sah sesuai konstitusi.
"Sekali lagi jangan ragukan kesetiaan TNI," kata Gatot.
Baca: Gatot Nurmantyo Disebut Berpotensi Jadi Lawan Berat Prabowo dan Jokowi di Pilpres 2019
Sebelunnya, Presiden Joko Widodo mengingatkan TNI untuk setia kepada pemerintahan yang sah.
Hal ini disampaikan Jokowi saat menjadi inspektur upacara dalam peringatan Hari Ulang Tahun TNI ke-72.
Awalnya, Jokowi menyinggung pesan Jenderal Besar Sudirman tentang jati diri TNI, bahwa loyalitas tentara adalah untuk kepentingan negara.
"Loyalitas negara itu kesetiaan kepada pemerintah yang sah," ujar Jokowi.