Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Hasil Survei Pilkada Jabar 2018: Tiga Tokoh Ini Berpeluang Menang

Pilkada Jawa Barat 2018 akan diwarnai persaingan ketat. Seluruh figur yang potensial maju sebagai kandidat belum ada yang menjadi “matahari tunggal”.

Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Hasil Survei Pilkada Jabar 2018: Tiga Tokoh Ini Berpeluang Menang
Priyombodo
Ilustrasi 

Dari pengalaman LSI melakukan survei, dukungan yang merata di semua segmen itu biasanya sering menjadi indikator kuatnya calon tersebut.

Indikator lain yang biasa kita lihat untuk melihat seberapa potensial seorang calon untuk menang dalam Pilkada adalah pada tingginya strong supporter (pemilih militan).

Yang terjadi dalam survei Pilkada Jabar hingga saat ini, pemilih militan seluruh calon masih berada dibawah 20%. Sementara, diluar pemilih militan, masih ada sekitar 52% pemilih yang masih ragu, rahasia, atau sudah punya pilihan tapi masih sangat mungkin berubah.

Jumlah sebesar 52% itu biasa kita sebut dengan “lahan tak bertuan” yang masih bisa diperebutkan oleh siapa saja. Tentu, siapa yang bisa mengambil suara terbanyak dari 52% itu, dialah yang akan menang.

UU Cawagub Potensial

Pada survei kali ini LSI juga memotret para calon wakil gubernur. Ada tiga figur yang potensial bisa mendongkrak elektabilitas calon gubernur dengan beberapa pertimbangan dan alasan.

Salah satunya, alasan perlunya sosok yang merepresentasikan sosok yang memiliki basis pemilih Islam yang kuat mengingat karakter sebagian warga Jabar yang religius.

Berita Rekomendasi

Dari ketiga calon wakil yang potensial, ada Aa Gym dan Uu Ruzhanul Ulum. Sementara Desy Ratnasari juga potensial lebih karena faktor popularitas keartisannya plus sebagai anggota DPR dari PAN.

Hanya kalau dilihat dari sosok para cagub potensial tadi, yakni RK, DY, Demiz dan DM, mereka masuk dalam kategori yang tercitrakan “nasionalis”. Sehingga, siapapun yang maju dari keempat cagub itu perlu figur calon wakil yang memiliki basis Islam yang kuat tadi, diantaranya, Aa Gym dan UU.

Dalam simulasi simulasi 19 calon, Aa Gym masuk sebagai calon wakil paling unggul dengan 14,9%, disusul Desy 12,0% dan Uu (10,1%).

Tapi, dalam simulasi 12 calon ketika Aa Gym dihilangkan, Desy masuk calon wakil tertinggi dengan 21,6%. Sementara, Uu melesat ke 20,6% ketika Aa Gym dan Desy dihilangkan. Ini artinya, jika Aa Gym dan Desy tak jadi masuk sebagai calon wakil, maka Uu lah yang sangat potensial mendongkrak siapa pun cagub nya.

Hanya, problem UU lebih pada persoalan tingkat pengenalan yang masih rendah (22,4%). Bandingkan dengan Aa Gym (95,2%) dan Desy (92,0%).

Tapi tingkat pengenalan seperti Uu yang masih rendah jauh lebih baik asal tingkat kesukaannya tinggi ketimbang figur yang tingkat pengenalannya tinggi tapi tingkat kesukaannya rendah. Dari data survei ini, Uu memiliki tingkat kesukaan 77,5% dari yang mengenalnya sebanyak 22,4%.

Untuk calon gubernur yang memiliki kategori yang sama seperti Uu, yaitu Dedi Mulyadi. Dia masih punya potensi untuk terpilih karena tingkat pengenalan Dedi yang baru 50,6%, tapi tingkat kesukaanya cukup tinggi, 83,9%.

Bandingkan dengan Demiz dan DY yang pengenalannya sudah diatas 90%. Ini artinya, jika Dedi Mulyadi mau menggenjot pengenalannya hingga 80 atau 90% seperti Demiz dan DY, potensi terpilih DM sangat terbuka.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas