PT INTI Menangkan Tender Mesin Sensor Pornografi
Harga yang diatawarkan PT INTI untuk sistem penutupan konten pornografi sebesar Rp 198 miliar.
Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) menargetkan tutup 30 juta konten pornografi di 2018. Hal itu menggunakan sistem teknologi Crawling.
Dalam pelaksanaannya, Kemenkominfo melakukan tender yang dimenangkan oleh PT Industri Telekomunikasi Indonesia (INTI).
Proses lelang dimulai sejak 30 Agustus 2017. Ada 72 peserta seleksi dan hanya 21 peserta yang mengirimkan dokumen prakualifikasi.
"PT INTI yang jadi pemenang, sanggup memberikan target berapa konten berita pornografi ," ujar Dirjen Aplikasi Informatika Kominfo, Semuel Abrijani Pangerapan di kantor Kemenkominfo, Jakarta, Senin (9/10/2017).
Harga yang diatawarkan PT INTI untuk sistem penutupan konten pornografi sebesar Rp 198 miliar.
Sementara Kemenkominfo menyiapkan anggaran sebesar Rp 200 miliar untuk satu tahun.
"Nilanya Rp 200 miliar untuk tahun depan (2018)," kata Semuel.
Baca: Polisi Diduga Turut Diamankan Dalam Penggerebekan Gudang Narkoba di Banjarmasin
Mesin yang akan didatangkan PT INTI kata Semuel sudah ada di pasaran saat ini. Karena itu pemasangan alat dan sistem ditargetkan selesai pada 31 Desember dan beroperasi awal Januari 2018.
"Barang intinya server storage, barang hardware ada koneksi software saya katakan ini bukan barang roket science (susah)," ungkap Semuel.
Melalui sistem crawling, Kemenkominfo ingin mempercepat kinerja memblokir setiap situs konten pornografi dan negatif. Karena jika menggunakan cara manual yang baru menutup 700-800 ribu konten, butuh waktu sangat lama.