Taufik Kurniawan Minta KOKAM Jangan Terjebak Persoalan Seremonial
Mengakhiri orasinya, Taufik mengajak seluruh personel KOKAM untuk memberikan karya nyata kepada bangsa dan negara.
Editor: Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua DPR RI Taufik Kurniawan mengingatkan kepada seluruh Pemuda Muhammadiyah, termasuk personel KOKAM untuk dapat mengisi kemerdekaan dengan berbagai kegiatan yang memberi kemanfaatan kepada masyarakat.
Taufik meminta KOKAM menjadi garda terdepan menegakan reformasi yang telah digalang oleh pemuda dan kader Muhammadiyah, serta seluruh rakyat Indonesia.
“KOKAM (Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah) jangan terjebak dengan masalah seremonial dan situasi sekedar tekstual belaka, tapi karya nyata untuk bangsa dan negara ini. Ayo berjuang bersama dengan seluruh kekuatan rakyat, amar maruf nahi munkar untuk mengisi kemerdekaan,” ajak Taufik saat memberikan orasi pada Apel Siaga Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah (KOKAM) Cinta Indonesia Pemuda Muhammadiyah se-Banjarnegara di Alun-alun Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, Minggu (8/10/2017).
Baca: Tak Hadiri Sidang, Novanto Lakukan Pemeriksaan Pasca-Operasi Jantung di RS Premier
Apel siaga yang diikuti lebih dari 1000 KOKAM itu mengambil tema Menumbuhkembangkan Militansi Kader, Jiwa Nasionalisme dan Patriotisme untuk Banjarnegara Berkemajuan.
Hadir dalam acara itu Ketua PP Pemuda Muhammadiyah Danil Anzar Simanjuntak, Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono, serta sejumlah tokoh Muhammadiyah di Banjarnegara.
Taufik tak meragukan kiprah Pemuda dan Keluarga Besar Muhammadiyah.
Menurutnya, di setiap pergerakan republik ini, Muhammadiyah, selalu ikut serta dalam perjuangan kebangsaan.
Bahkan sejak era proklamasi kemerdekaan, pembelotan oleh PKI yang mengkhianati Indonesia pada tahun 1965, hingga era reformasi.
Baca: Begini Kondisi Spa Khusus Gay, Banyak Tersisa Cairan Pelumas
Kemudian, pada tahun 1998, Mantan Ketua Umum Muhammadiyah, Amien Rais, juga memberikan andil dalam menggerakkan reformasi Indonesia.
“Kita mengenal bagaimana perjuangan 1998 itu. Siapapun bisa menjadi apapun juga. Semua rakyat bisa menjadi Bupati, Walikota, Gubernur, bahkan Presiden RI karena reformasi. Itu adalah hasil kerja keras Pemuda Muhammadiyah dan tokoh reformasi Amien Rais. Sekarang tinggal kembali pada diri kita, apa kita hanya mau menjadi penonton, ataukah kita mau menjadi garda terdepan dalam meningkatkan reformasi? Apakah saudara bersedia?” tanya Taufik kepada seluruh personel KOKAM.
Politisi F-PAN itu menambahkan, rakyat sudah berjuang untuk menumpas habis komunisme dan memberi pintu gerbang kemerdekaan untuk membangun bangsa dan negara ini. Pemuda Muhammadiyah lahir karena adanya kekuatan rakyat dan perjuangan kebangsaan.
Baca: Anies-Sandi Akan Terima Tugas Bereskan Kemacetan
“Jangan ajarkan Muhammadiyah dengan komunisme. Jangan ajarkan Muhammadiyah dengan toleransi. Jangan seolah-olah kita harus diberi pelajaran mengenai nilai-nilai Pancasila kepada Pemuda Muhammadiyah. Karena Pemuda dan Keluarga Besar Muhammadiyah paling depan dalam menyusun bangsa dan negara ini,” tegas Taufik dalam keterangan tertulis.
Mengakhiri orasinya, Taufik mengajak seluruh personel KOKAM untuk memberikan karya nyata kepada bangsa dan negara.
Ia mendorong kepada seluruh Pemuda Muhammadiyah menjadi calon pemimpin bangsa.
Dengan memanfaatkan proses pemilihan untuk rakyat, dan proses denokrasi, disitulah akan ditentukan secara konstitusional calon-calon pemimpin bangsa.
“Isilah kekuatan dan pemikiran Anda untuk bermanfaat secara amar mar’uf nahi munkar pada saatnya nanti menjadi pemimpin yang shiddiq (jujur), amanah (dapat dipercaya), tabligh (menyampaikan), dan fathanah (cerdas). Selalu ingat kita jangan terjebak oleh seremonial dan tekstual, tapi junjunglah trilogi KOKAM. Saya yakin semua akan berada di garda paling depan untuk menuntaskan reformasi,” pesan Taufik.