Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Buwas: Penghianat Bukan Gantung Tapi cincang

Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN), Komjen Budi Waseso menyarankan agar oknum sipir di lembaga pemasyarakat (lapas) perlu dihukum cincang apabila

Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Samuel Febrianto

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN), Komjen Budi Waseso menyarankan agar oknum sipir di lembaga pemasyarakat  (lapas) perlu dihukum cincang apabila terlibat jaringan narkotika.

Pria yang akrab disapa Buwas ini juga menyebut bahwa oknum lapas yang terlibat jaringan narkoba sebagai penghianat bangsa.

Hal tersebut diungkapakan Buwas saat menggelar rilis pengungkapan empat kasus peredaran narkoba di Kantor BNN, Jalan MT Haryono, Jakarta Timur, Selasa, (10/10/2017).

Baca: Unggah Foto Bareng El Rumi yang Kenakan Bando, Ini Kata-Kata yang Ditulis Maia Estianty

Terlebih, Buwas menambahkan tiga kasus peredaran narkoba di antaranya melibatkan narapidana di dalam lapas.

"Mereka-mereka ini oknum penghianat profesi, institusi, bangsa dan negara. Sebenarnya hukumannya lebih berat dari pelaku. Di Malaysia pengguna hukuman gantung. Kalau penghianat, bukan gantung, tapi cincang," kata Budi Waseso.

Buwas pun mempertegas kalau perlu oknum lapas yang terlibat jaringan narkoba dicincang di depan umum.

BERITA TERKAIT

Bahkan, lanjut Buwas, oknum lapas yang terlibat perlu digantung seumur hidup debgan posisi dengan kaki diatas kepala.

Pasalnya, menurut Buwas selama ini hukuman pemecatan tidak membuat oknum lapas kapok menjadi jaringan narkoba di dalam lapas.

"Kalau ada oknum yang terlibat cincang depan umum ya enggak apa-apa. Kalau perlu digantung seumur hidup kaki di atas kepala di bawah. Di pamerkan sehingga orang-orang kapok enggak ada coba-coba," ungkap Buwas.

Buwas pun mengatakan bahwa oknum lapas yang berani menghianati profesinya tidak perlu dibela.

Mantan Kabareskrim Polri ini juga kembali mengemukakan wacana untuk membuat lapas yang dijaga oleh binatang buaya.

Baca: Arjen Robben Ingin Pensiun dari Timnas Belanda yang Merasa Kehilangan Dick Advocaat

Wacana ini sebenarnya pernah dikemukakan Buwas beberapa waktu silam, karena menilai lemahnya pengawasan lapas di tangan manusia.

"Selama lapas dijaga manusia pasti bisa bermain oknum-oknum itu. Kalau yang jaga buaya kan engga mungkin bermain," jelas Budi Waseso.

Sementara itu, dalam rilis hari ini, BNN mengungkap empat kasus narkoba di berbagai daerah. Total barang bukti yang disita dari empat kasus tersebut kurang lebih 37,25 kg dan ekstasi 26.005 butir.

Total ada 14 orang tersangka. Dari empat kasus itu, tiga kasus di antaranya melibatkan napi di dalam lapas.

Di antaranya dari Lapas Narkotika Cipinang, Jakarta Timur, LP Kelas II Binjai Sumatera Utara, dan napi LP Klas II A Tarakan, Kalimantan Utara.

Simak video di atas.(*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas