Indonesia Tawarkan Pesawat dan Alutsista untuk Laos
Industri statis Indonesia siap menyediakan produk-produk berkualitas seperti pesawat
Penulis: Imanuel Nicolas Manafe
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Saat menyampaikan pernyataan pers bersama PM Laos Thongloun Sisoulith di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Presiden Joko Widodo menawarkan Laos produk Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista).
"Industri statis Indonesia siap menyediakan produk-produk berkualitas seperti pesawat dan alutsista sesuai dengan yang diperlukan Laos," ujar Jokowi, Kamis (12/10/2017).
Diketahui, Pemerintah Indonesia memiliki industri pertahanan sendiri, mulai dari PT Dirgantara Indonesia (DI) untuk membuat pesawat, PT. PAL Indonesia untuk pembuatan kapal dan PT. Pindad untuk pembuatan persenjataan hingga kendaraan taktis.
Jokowi menjelaskan, kerjasama di bidang pertahanan dan keamanan merupakan bidang yang termasuk diprioritaskan di dalam pertemuan dari pagi hingga siang ini.
Baca: Indonesia-Laos Kerjasama 3 Sektor, Termasuk Penanggulangan Narkoba
"Saya fokuskan diskusi untuk memperkuat kerja sama dan beberapa bidang proritas. Yaitu investasi, pertahanan keamanan, serta sosial budaya," ucap Jokowi.
Selain itu, ada tiga MoU yang ditandatangani oleh menteri terkait dari kedua negara, diantaranya yaitu kerjasama penanggulangan narkoba dan obat-obatan ilegal.
“Sangat penting digaris bawahi keinginan kita untuk bekerja sama dalam menanggulangi penyalahgunaan obat-obatan dan perdagangan narkotik secara ilegal,” kata Jokowi.
Penandatanganan MoU tersebut dilakukan oleh Kepala Badan Narkotika Nasional Komjen Pol Budi Waseso dan pejabat terkait Laos.
Selain penanggulangan narkoba dan obat-obatan ilegal, ada pula kerjasama di sektor sosial dan budaya dan terkait pengembangan teknologi dan perguruan tinggi.