TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Pernikahan Kahiyang Ayu, Putri Presiden Joko Widodo dengan kekasihnya, Bobby Nasution, direncakanan akan berlangsung pada 8 November mendatang.

Keduanya akan melangsungkan akad dan resepsi di Gedung Graha Saba Buana, Solo.

Satu hal yang dipersiapkan pada pesta pernikahan tersebut adalah terkait dengan kereta kuda yang disiapkan untuk mengarak kedua pengantin, serta mengarak keluarga Presiden Joko Widodo dan keluarga besan.

Anwar Muhtadi, pengurus kereta kuda pada acara pernikahan Kahiyang menyebut, akan ada enam kereta kuda yang dipersiapkan.

Dari keenam kereta tersebut, ia menyebut, satu di antaranya adalah kereta kencana.

"Keretanya sebanyak enam buah, lalu kudanya ada 12, dan sebanyak 20 kru yang akan mengiringi prosesi pernikahan tersebut," kata Anwar, Selasa (17/10/2017).

Baca: Konsep Pernikahan Putri Jokowi Kahiyang Ayu Bernuansa Adat Jawa Klasik

Ia menjelaskan, kereta kuda tersebut, akan disiagakan di 2 tempat terpisah.

Masing-masing di Hotel Alila, sebagai hotel tempat Bobby Nasution dan keluarga menginap, dan Loji Gandrung, tempat Kahiyang dan keluarga Presiden bersiap-siap.

Secara teknis ia menjelaskan, arak-arakan kereta kuda dilaksanakan di kedua tempat tersebut, dan berakhir di Gedung Graha Saba, tempa Kahiyang dan Bobby Nasution melangsungkan akad dan resepsi. Akan ada 3 kru di masing-masing kereta kuda yang dipersiapkan.

"Jadi yang keluarga besan dan pengantin pria dari Alila menuju ke Graha Saba. Sedangkan keluarga Presiden beserta pengantin wanita dari Loji Gandrung ke Graha Saba. Terkait jalan mana saja yang dilalui, saya belum mengetahui secara pasti. Yang pasti, kereta kencana nanti ditunggangi oleh pengantin wanita," katanya.

Untuk menarik kereta kencana pun, tidak menggunakan kuda yang biasa saja. Menurut Anwar, kuda yang dipakai untum menarik kereta kencana adalah kuda jantan dan harus berwarna putih.

"Kuda berwarna putih itu memiliki arti kegagahan yang disertai kelembutan. 12 kuda semuanya jantan, tapi yang putih hanyalah 2 kuda yang menarik kereta kencana," jelasnya.

Lebih lanjut ia menjelaskan, keenam kereta kuda itu berasal dari berbagai tempat.

"Kereta dari Balai Kota Solo ada 3 buah, lalu kereta dari Graha Saba Buana 1, dan dari saya sendiri 2 buah kereta," jelasnya.

Anwar menambahkan, prosesi tersebut berbeda dengan prosesi pada pernikahan Gibran Rakabuming dan Selvi 2015 silam.

"Kalau zjaman kakaknya itu 2 andong saja. Saya mendoakan untuk yang pernikahan Kahiyang bisa meriah," jelasnya. (akbar hari mukti)