Kencangnya Musik Barat Beraliran Rock Samarkan Aktivitas Perakitan Bom Bali
Lagu-lagu itu sengaja diputar oleh Imam Samudra, dan terpidana Bom Bali 1 lainnya yang menghuni kontrakan tersebut.
Penulis: Amriyono Prakoso
Editor: Dewi Agustina
Serta terus memantau kegiatan yang berada di sekitar kontrakan tersebut.
"Setelah dua hari, mereka merasa aman, kemudian kembali ke kontrakan untuk melanjutkan perakitan," kata dia.
Sulit Kumpulkan Data
Komjen Pol Arif Wachjunadi yang saat ini menjabat sebagai Sekretaris Utama Lemhanas itu, membeberkan kesulitannya untuk mengumpulkan data mengenai kronologi Bom Bali 1.
Setidaknya selama dua tahun, dia melakukan safari dari rumah ke rumah keluarga pelaku, bertemu pelaku di lembaga pemasyarakatan hingga meminta data dari forensik Polda Bali.
"Semua sulit. Tidak mudah bagi saya untuk mengumpulkan data-data dan wawancara kepada para pelaku dan keluarga pelaku," ucapnya.
Belum lagi, dia juga harus menemui beberapa informan "bawah tanah" yang disembunyikan para pelaku dan juga aparat kepolisian demi pengungkapan kronologi tersebut.
Baca: Firzha Hendratno Ditemukan Tewas dalam Mobil yang Direntalnya, Lehernya Terlilit Lakban
"Saya juga wawancara mereka itu harus runut untuk kepentingan kronologi. Kalau seketika tidak pas, saya harus ulang dari awal. Di situ sulitnya," tutur dia.
Begitu juga saat dia menunggu para pelaku kembali ke Indonesia dan mematuhi Pancasila. Sehingga mudah untuk mengorek informasi.
"Betapa sulitnya saya untuk mewawancara beberapa pelaku itu masih ditemukan karena mereka belum mengakui Indonesia," ujarnya.
Belum lagi, dia menceritakan harus kembali melakukan rekonstruksi ulang sesudah buku tersebut selesai demi pengungkapan kebenaran.
Namun begitu, tugasnya sebagai Sestama Lemhanas dan menulis buku "Misi Walet Hitam; Menguak Misteri Dr Azhari," dapat rampung setelah dua tahun mengumpulkan data dan menulis. (rio)