Ketika Zulkifli Hasan Singgung Polemik Kata ‘Pribumi’ Di hadapan Prabowo
Ketua MPR Zulkifli Hasan sempat menyinggung soal polemik kata ‘pribumi’ di depan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
Penulis: Imanuel Nicolas Manafe
Editor: Adi Suhendi
Laporan wartawan Tribunnews.com, Imanuel Nicolas Manafe
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua MPR Zulkifli Hasan sempat menyinggung soal polemik kata ‘pribumi’ di depan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Foreign policy Community Indonesia Dino Patti Djalal saat mengisi bagian acara di Conference on Indonesian Foreign Policy.
Zulkifli membahas mengenai perkembangan demokrasi di Indonesia yang terbilang sudah cukup baik.
Baca: Projo Siap Bela Kemenhumkam Hadapi Gugatan HTI
Seperti terlihat pada pelaksanaan Pilkada DKI Jakarta 2017 meski masih menyisakan persoalan, yakni polemik kata Pribumi.
“Termasuk yang kemarin luar biasa. Pilgub DKI Jakarta seperti ingin membumihanguskan Indonesia, alhamdulillah kemarin baru dilantik tidak ada masalah apapun. Yang ada hanya soal pribumi saja,” ujar Zulkifli dalam acara yang digelar di The Kasablanka, Jakarta, Sabtu (21/10/2017).
Kata Zulkifli, secara keseluruhan sistem demokrasi di Indonesia sudah baik ketimbang beberapa negara lain.
Baca: Dua Perampok Pura-pura Jadi Tamu Lalu keluarkan Senjata Api dan Tembak Korbannya
Berjalannya sistem demokrasi menurut Ketua Umum PAN itu satu di antaranya juga peristiwa ketika Prabowo bisa berkuda bersama Presiden Jokowi di Hambalang beberapa tahun lalu.
“Kalau dibandingkan dengan negara-negara tetangga kita, soal demokrasi, misalnya Thailand mengembangkan demokrasi, 2 perdana menterinya hengkang. Kita alhamdullilah, pertandingan menegangkan antara Pak Prabowo dan Pak Jokowi berakhir diatas kuda. Itu satu kemajuan,” tutur Zulkifli.
Baca: Prabowo Subianto: Kondisi Bangsa Harus Kita Akui Lemah
Zulkifli mengharapkan tidak ada lagi masyarakat yang masih mengotak-kotakkan suku, golongan bahkan agama.
“Karena itu jika masih ada yang mempermasalahkan identitas, latar belakang, atau suku agama, itu kita mundur. Padahal tidak ada jalan mundur. Yang ada jalan ke depan. Kalau mundur gagal menjadi negara,” ucap Zulkifli.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.