Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Menentang Densus Tipikor, Kelompok Pro Koruptor akan Picu Kegaduhan
Tiba-tiba saja banyak pihak yang merasa kebakaran jenggot seperti anak kecil yang terancam kehilangan mainan.
Editor: Dewi Agustina
ADA yang menarik dari pro-kontra kehadiran Densus Tipikor Polri.
Tiba-tiba saja banyak pihak yang merasa kebakaran jenggot seperti anak kecil yang terancam kehilangan mainan.
Padahal kehadiran Densus Tipikor Polri tidak akan mengurangi proyek-proyek kerja sama KPK dengan berbagai pihak dan berbagai program yang dibiayai APBN.
Serta tidak akan mengganggu juga masuknya aliran dana bantuan asing yang selama ini masuk ke berbagai pihak melalui endorsmen KPK untuk tetap ‘memfestivalisasi’ isu-isu pemberantasan korupsi yang kerap melahirkan kegaduhan dan mengganggu pembangunan.
Jadi, harusnya ya santai saja.
Tidak ada yang perlu ditakutkan atau dipersalahkan jika kehadiran Densus Tipikor nantinya akan menimbulkan kegaduhan.
Baca: Peran Dukun di Balik Pengungkapan Kasus Bom Bali 15 Tahun Lalu
Sebab, kegaduhan akan berhenti dengan sendirinya setelah semua orang paham akan peran dan fungsi Densus Tipikor (Detasemen Khusus Tindak Pidana Korupsi).
Persoalannya adalah siapa yang akan memicu kegaduhan dari kehadiran Densus Tipikor itu?
Sudah barang tentu kelompok-kelompok yang merasa akan sangat terganggu dengan beroperasinya Densus Tipikor.
Mereka adalah kelompok yang merasa nyaman dengan kelemahan dan kekurangan KPK saat ini.
Mereka tidak peduli pada fakta tentang korupsi yang semakin marak.
Karena merasa terganggu, mereka pasti akan menggalang kekuatan atau opini untuk menentang kehadiran Densus Tipikor.
Baca: Anak Sapi Sugiyat Berkepala Dua Tapi Tak Dapat Berdiri, Makannya Disuapi