Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Panglima Diminta Tak Hadiri Undangan Panglima Angkatan Bersenjata AS

Meskipun memang AS telah memastikan mencabut larangan dan berharap Jenderal Gatot tetap datang demi memenuhi undangan

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Sanusi
zoom-in Panglima Diminta Tak Hadiri Undangan Panglima Angkatan Bersenjata AS
KOMPAS.com/Kristian Erdianto
Panglina TNI Jenderal Gatot Nurmantyo usai memimpin upacara dan tabur bunga di atas KRI dr. Soeharso-990 saat mengarungi perairan Selat Sunda, Banten, Selasa (3/10/2017). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Panglima TNI Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo disarankan tidak memenuhi undangan Panglima Angkatan Bersenjata Amerika Serikat (AS) Jenderal Joseph F Dunford, dalam acara Chiefs of Defense Conference on Countering Violent Extremist Organization, pada 23-24 Oktober di Washington DC.

Hal itu dikatakan, anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Rudianto Tjen kepada Tribunnews.com, Senin (23/10/2017).

Meskipun memang AS telah memastikan mencabut larangan dan berharap Jenderal Gatot tetap datang demi memenuhi undangan Jenderal Joseph F Dunford.

"Sebaiknya pak Panglima tidak hadir dalam undangan setelah insiden penolakan itu," ujarnya. Menurut dia, Panglima TNI harus tunjukan sikap tegas Indonesia terhadap kecerobohan AS.

Selain itu kata dia, AS harus minta maaf atas insiden itu. "Dan menyampaikannya secara terbuka kepada Indonesia," ucapnya.

Amerika Serikat telah memastikan mencabut larangan atas kedatangan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo ke wilayahnya.

Hal tersebut disampaikan Wakil Duta Besar AS di Indonesia ketika menggelar pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi di Kantor Kemenlu, Jakarta Pusat pada Senin (23/10/2017).

Berita Rekomendasi

"Mereka menyampaikan larangan itu juga tidak ada, sudah dicabut dan Jenderal Gatot (sudah diperbolehkan) untuk melanjutkan kunjungannya ke AS," ujar Menlu Retno di Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Senin.

Selain itu, melalui Wakil Dubes AS, Pemerintah AS secara resmi melayangkan permohonan maaf atas peristiwa pelarangan itu. Pemerintah AS, menurut Retno, mengakui bahwa kebijakannya itu menyebabkan ketidaknyamanan hubungan Indonesia-AS. AS pun berharap Jenderal Gatot tetap datang ke AS.

"Jadi mereka bilang, sangat menyambut baik kunjungan (Gatot) dan tidak ada pembatasan dalam bentuk apa pun, dan terdapat keinginan dari Jenderal Dunford untuk berkomunikasi dengan Panglima TNI. Mereka sedang mengatur komunikasi tersebut," ujar Menlu Retno.

Seperti diketahui, Gatot Nurmantyo dilarang masuk ke wilayah AS pada Sabtu (21/10/2017). Saat itu Panglima TNI beserta delegasi masih berada di Bandara Soekarno-Hatta dan hendak check in.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas