Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun

Sandiaga: Kegiatan "Tea Walk" Pegawai DKI Hidupkan Ekonomi Warga di Puncak

Ribuan pegawai di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengikuti acara tea walk di Kebun Teh Agrowisata Gunung Mas, Puncak, Bogor

Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Sandiaga: Kegiatan
KOMPAS.com/NIBRAS NADA NAILUFAR
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Samdiaga Uno melepas ribuan anggota Korpri DKI Jakarta dalam acara tea walk di kebun teh Bogor, Sabtu (21/10/2017). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ribuan pegawai di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengikuti acara tea walk di Kebun Teh Agrowisata Gunung Mas, Puncak, Bogor, Jawa Barat, pada Sabtu (21/10/2017). 

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, acara tersebut penting untuk refreshing sekaligus pembinaan di lingkungan pegawai negeri.

Baca: Panglima TNI Dilarang Masuk AS, Pemerintah Bisa Panggil Pulang Dubes RI dari Amerika

Dia menyemangati ribuan anak buahnya itu untuk membangun solidaritas dan bisa bekerja sama membangun Jakarta yang lebih baik.

"Insya Allah kalau kita gini, wajahnya cerah juga. Kita akan kerja bersama mari kita buktikan kita bisa bekerja sama dan mengubah lebih baik," kata Anies saat menyampaikan sambutan.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan, kegiatan tea walk telah menghidupkan perekonomian warga di Puncak.

Dia mencontohkan, biaya bayar ke kamar mandi bisa naik tiga kali lipat saat ada tea walk. Makanan-makanan yang dijual warga setempat juga laku. Tempat-tempat penginapan pun penuh.

Berita Rekomendasi

"Waktu saya tanyakan Pak Sekda (Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah), memang Pak Sekda bilang bahwa tiap tahun 8.000-10.000 aparat Pemprov DKI menghidupkan ekonomi di Puncak," kata Sandi, Minggu.

Bikin macet

Namun arus lalu lintas di jalur puncak, Bogor, terganggu sejak Sabtu pagi. Kapolres Bogor AKBP Andi Moch Dicky mengatakan, gangguan terjadi akibat kegiatan tea walk KORPRI DKI yang dihadiri Anies-Sandi.

Andi menjelaskan banyak mobil pengunjung parkir di pinggir jalan dan banyak kendaraan turun melawan arus, padahal sedang dalam posisi one way untuk arah sebaliknya.

"Daya tampung parkiran Gunung Mas itu kalau untuk 10 ribu orang dan bawa kendaraan masing-masing, pasti akan banyak yang parkir di luar area atau pinggir jalan," kata Andi seperti dikutip Tribunnews.com, Sabtu.

Sandi mengakui tea walk itu menyebabkan kemacetan di Puncak. Ke depan, dia menyebut Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan menyiapkan bus untuk kegiatan itu.

"Dampaknya itu adalah macet. Mesti dipikirkan pengaturannya ke depan mungkin harus ada shuttle bus, harus ada cara untuk memobilisasi aparat Pemprov supaya kendaraan pribadinya tidak memenuhi tempat acara," ucap Sandi.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas