Ini Kunci Pengungkapan Identitas Korban Insiden Pabrik Petasan
Dia menjelaskan, melalui pemeriksaan gigi dapat mengetahui identitas seseorang, meliputi tinggi badan dan usia.
Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Keluarga korban insiden pabrik petasan milik PT Panca Buana Cahaya Sukses diminta menyerahkan data pribadi kepada tim Disaster Victim Identification (DVI) RS Bhayangkara TK. IR. Said Sukanto.
Data pribadi tersebut diharapkan dapat membantu tim DVI mengidentifikasi jasad korban.
Salah satu data yang diperlukan adalah rekam gigi korban.
Rekam gigi dapat dilihat dari hasil pemeriksaan dokter ataupun foto.
Baca: Kasus Saracen, Jaksa Kembalikan Berkas Perkara Jasriadi dan Asma Dewi
Komandan Tim DVI, Komisaris Besar Pramujoko, mengatakan proses identifikasi sangat bergantung kepada rekam gigi karena kondisi korban sudah hangus terbakar.
"Kami sangat membutuhkan bantuan dari keluarga untuk memberikan informasi terkait gigi terutama. Terus ada satu lagi informasi-informasi yang sangat pribadi," tutur Pramujoko, Jumat (27/10/2017).
Dia menjelaskan, melalui pemeriksaan gigi dapat mengetahui identitas seseorang, meliputi tinggi badan dan usia.
Sehingga, dia meminta keluarga korban untuk menunjukkan foto-foto korban yang memperlihatkan gigi.
Apabila foto memperlihatkan bagian tubuh, kata dia, tidak ada manfaatnya.
Hal ini karena sebagian besar tubuh sudah hangus terbakar. Namun gigi masih tersisa sekitar 80 persen sehingga dapat diperiksa.
Baca: Kisah Pasutri Mengais Rezeki di TPA, Sering Minder Badan Bau Sampah
"Terutama foto-foto menunjukkan gigi, foto waktu tersenyum. Ada jenazah yang terbakar hangus gitu giginya masih bisa diperiksa kadang-kadang mahkotanya tidak ada akarnya masih kita bisa periksa. Nanti dengan data-data terutama data waktu dia berobat gigi lebih bagus lagi," ujarnya.
Selain itu, diperlukan juga data-data pribadi.
Apabila, keluarga korban malu mengungkapkan informasi yang bersifat pribadi itu, maka dapat menyampaikan melalui nomor telepon di 08197646338.
Tim DVI sangat mengharapkan informasi pasien yang sifatnya pribadi.
Hal ini penting, karena jasad korban sudah terbakar sehingga DNA yang bersangkutan rusak.
"Nanti akan lebih banyak lagi data-data antemortem yang disampaikan ke kami sehingga ke depannya kami bisa mengidentifikasi lebih banyak lagi. Karena bagaimanapun kita periksa dengan teliti jenazah tanpa ada pembanding dari keluarga korban tanpa ada data post Morten dari keluarga korban itu nanti tidak ada manfaatnya," tambahnya.