Perjuangan Anggota Brimob Tembus Kobaran Api demi Selamatkan Korban Ledakan Pabrik Petasan
Anggota Brimob dan warga kemudian berjalan tiarap melewati sebuah tanah kosong berumput tinggi yang terletak di sisi kanan pabrik.
Penulis: Gita Irawan
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebuah pabrik kembang api kawat di komplek pergudangan 99 jalan Raya SMP N 1 Kosambi, Kabupaten Tangerang terbakar pada Kamis pagi (26/10/2017).
Seorang anggota Brimob dari Polda Metro Jaya, Aiptu Armi menerangkan bahwa ia dan ratusan brimob lainnya baru selesai apel pagi di gedung serbaguna yang berjarak sekitar 50 meter dari lokasi kejadian.
Baca: Penuturan Warga Sekitar Lokasi Pabrik Petasan: Di Sini Sering Terjadi Kebakaran
Setelah ledakan pertama, ia dan anggota lainnya langsung melihat keluar gedung dan menemukan pabrik itu tengah mengepulkan asap.
Karena terdengar teriakan minta tolong, Armi menuturkan bahwa ia bersama warga langsung mendekati sisi kanan pabrik yang merupakan tanah kosong berumput cukup tinggi.
Ketika sampai di sisi kanan gedung tersebut, Armi bersama warga sempat berinisiatif untuk mencari tangga.
Baca: Air Kolam Selamatkan Fitri dari Ledakan Maut di Pabrik Petasan
Karena terdengar teriakan banyak perempuan terus menerus diselingi beberapa kali ledakan, akhirnya Armi dan warga memutuskan untuk mencari martil besar milik warga.
Setelah hanya didapatkan sebuah martil berukuran besar dari warga, akhirnya martil tersebut digunakan untuk membobol tembok pabrik yang berada di sisi kanan.
Selain martil anggota Brimob beserta warga juga berinisiatif mencari benda keras lain seperti batu.
Di sisi kanan tembok pabrik berwarna abu-abu tampak empat lubang berdiameter seukuran ban sepeda motor.
"Awalnya kawan kawan dengar suara ledakan, nah setelah itu ada korban yang keluar pintu depan dan ada yang loncat dari pagar samping sebelah kanan. Nah, kawan-kawan punya inisiatif bawa tangga awalnya, cuma karena lambat jadi kawan-kawan cari palu, batu dan benda keras lainnya, buat ngancurin tembok yang sebelah kanan," ungkap Armi.
Armi juga mengungkapkan, karena api semakin besar dan hawa semakin panas, maka ia bersama anggota brimob dan warga lainnya mundur ke arah gedung serbaguna.
Anggota Brimob kemudian menginatruksikan warga untuk mundur dengan cara berjalan tiarap.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.