Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Try Sutrisno Bicara Amandemen UUD 1945, Ini Katanya

Salah satu amandemen yang ia sesalkan, adalah pengubahan untuk memastikan Presiden RI hanya menjabat maksimal dua kali masa jabatan

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Try Sutrisno Bicara Amandemen UUD 1945, Ini Katanya
Tribunnews/JEPRIMA
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo saat Nonton Bareng film I Leave My Heart In Lebanon di XXI Epicentrum, Jakarta Selatan, Kamis (15/12/2016). Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo bersama Mantan Wakil Presiden RI Tri Sutrisno terlihat diantara para prajurit TNI yang tengah menonton film I Leave My Heart In Lebanon. Tribunnews/Jeprima 

Selainn itu amandemen juga menghadirkan pemilihan langsung, baik untuk Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), maupun pemilihan presiden.

Ternyata gagasan tersebut menghadirkan dampak buruk, yakni ongkos politik.

Seorang kandidat untuk menang, ia harus memiliki uang yang banyak.

Konsekuensinya, setelah menang, ia harus menebus uangnya yang sudah habis, termasuk dengan cara korupsi.

"Mau jadi bupati, tahu nggak ongkosnya, kira kira tiga puluh miliar, kalau jadi Gubernur, seratus miliar," katanya.

"Ada bupati tidak terpilih, akhirnya bunuh diri. Mungkin dia tidak bisa bayar utang, lebih baik bunuh diri. Tapi kalau dia terpilih, duit (untuk bayar utang) dari mana, ya tentu korupsi," ujarnya.

Selain itu, negara juga ikut keluar uang.

Berita Rekomendasi

Selama Indonesia menerapkan sistem pemilihan langsung, ia menyebut sudah sekitar Rp 150 triliun uang negara habis.

Hal itu antara lain untuk memfasilitasi setiap orang yang punya hak pilih.

Jika tidak ada pemilihan langsung, uang itu tentunya bisa dialokasikan untuk hal lain, seperti pembangunan atau bantuan kesehatan.

"Belum lagi dampak lainnya jadi kubu-kubuan, seperti Pilkada DKI kemarin, ada kubunya Ahok dan kubu lain," katanya.

Di ujung kuliah umumnya, Tri Sutrisno mengingatkan, bahwa saat cita-cita demokrasi untuk mensejahterahkan rakyat Indonesia, belum juga terpenuhi, walaupun berkali-kali UUD 1945 diubah.

Ia mengingatkan, masih ada rakyat yang hidup tidak sejahtera.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas