TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - KRI Teluk Bintuni 520 yang berada di jajaran Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil) Mendeteksi adanya benda mengapung di laut, Rabu (1/11/2017) pagi.

Saat itu, KRI Teluk Bintuni 520 sedang melaksanakan operasi dalam rangka mendukung kegiatan MPC MNEX Komodo 2017 pelayaran dari Surabaya menuju Jakarta pada posisi 06 10 00 S / 118 28 30 T di perairan laut Jawa sebelah utara Semarang halu 280 kecepatan 10 knot.

Setelah dilakukan pengamatan dan di dekati dengan jarak sekitar 100 meter, benda terapung tersebut dideteksi jenazah manusia dengan posisi tengkurap.

Baca: Cerita Ketua RT Ditodong Senjata, Ditempeleng Sampai Dipukul di Kantor Polisi oleh Dokter Anwari

Dalam keterangan yang diterima Tribunnews.com, setelah memastikan benda tersebut oleh Komandan KRI Teluk Bintuni 520 Letkol Laut (P) Yusuf Yanto, M.Tr. Hanla memerintahkan prajuritnya untuk melakukan evakuasi dengan menggunakan LCVP KRI Teluk Bintuni 520.

Dari hasil identifikasi sementara oleh pihak dokter dan Bintara kesehatan KRI Teluk Bintuni 520, jenazah berjenis kelamin laki-laki, menggunakan baju kaos berwarna coklat dengan motif batik, kaos dalam putih, celana panjang hitam dan tidak ditemukan tanda-tanda pengenal.

Ciri-ciri luar jenazah rambut pendek berwarna hitam, mata lengkap, hidung lengkap, bibir atas hilang, jari tangan dan jari kaki lengkap.

Jenazah diperkirakan kurang lebih lima hari mengapung di laut.

Baca: Dikunjungi Sandiaga, Ongen Sangaji Ingatkan Efek Domino Hotel Alexis Tutup

Selanjutnya setelah evakuasi jenazah selesai Komandan KRI Teluk Bintuni 520 melaporkan ke Komando atas/Kolinlamil dan berkoordinasi kepada pangkalan Angkatan Laut yang terdekat yaitu Lanal Semarang untuk membantu evakuasi jenazah menyerahkan kepada pihak kepolisian.

Setelah jenazah diserahkan kepada personel Lanal Semarang KRI Teluk Bintuni 520 melanjutkan pelayarannya ke Jakarta dan di perkirakan besok hari Kamis sudah tiba di Jakarta.