Generasi Milenial Pilih Jokowi Ketimbang Prabowo
Sebanyak 33,3 persen generasi milenial memilih Joko Widodo, sementara Prabowo Subianto 25 persen.
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Johnson Simanjuntak
![Generasi Milenial Pilih Jokowi Ketimbang Prabowo](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/prabowo-subianto-temui-presiden-jokowi-di-istana-bogor_20150130_040800.jpg)
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lembaga Center for Strategic and Internasional Studies ( CSIS) melakukan survei mengenai tingkat keterpilihan sejumlah tokoh di mata generasi milenial dalam pemilihan presiden.
Dalam riset yang digelar 23-30 Agustus 2017 tersebut presiden Joko Widodo unggul dari Prabowo Subianto.
Sebanyak 33,3 persen generasi milenial memilih Joko Widodo, sementara Prabowo Subianto 25 persen.
Untuk generasi non milenial sebanyak 54,2 persen generasi non milenial memilih Jokowi dan 24,5 persen memilih Prabowo subianto.
Peneliti CSIS Arya Fernandes mengatakan tingkat keterpilihan ke dua tokoh yang bertarung dalam Pilpres 2014 tersebut masih terbilang tinggi di mata generasi milenial.
Besaran yang kompetitif diantara kedua tokoh tersebut tidak terlepas dari keberhasilan Partai Gerindra menggarap suara anak muda.
Baca: Imam Besar Masjid New York: Anies Gubernur Bagi Semua Warga Jakarta
"Porsi dukungan dari dua tokoh utama masih cukup kuat antara Pak Prabowo dan Pak Jokowi. Distribusinya tersebar diantara ke dua tokoh ini" katanya saat memaprakan hasil survei di Kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat, (3/11/2017).
Meskipun demikian generasi milenial membuka ruang terbukanya tokoh baru. Mereka mebuka penilaian terhadap munculnya tokoh tokoh baru.
"Apabila tokoh itu dianggap mewakil harapan baru, mereka menyeleksi tokoh baru yang sesuai dengan harapan," katanya.
Di mata generasi milenial terdapat tiga nama lain yang masuk lima besar dengan tingkat elektabilitas yang tinggi. Ketiga nama tersebut yakni Ridwan Kamil 5,8 persen, Tri Rismaharini 4,8 persen, Susilo Bambang Yudhoyono 4,7 persen.
Survei CSIS dilakukan dengan mengambil 600 sampel dengan metode penarikan sampel multistage random sampling. Teknik pengumpulan menggunakan wawancara tatap muka yang tersebar di 34 provinsi.