Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pengganti Panglima TNI Harus Sosok yang Tidak Mencari Panggung Politik

Pada sisa masa jabatannya ini, Gatot diminta untuk mempersiapkan kepemimpinan TNI setelahnya.

Penulis: Wahyu Aji
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Pengganti Panglima TNI Harus Sosok yang Tidak Mencari Panggung Politik
Puspen TNI/Kolonel Inf Bedali Harefa, S.H.
Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo didapuk sebagai pembicara dalam pengajian bulanan yang digelar Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, dengan tema ?Islam, TNI dan Kedaulatan Bangsa?, di Aula KH Ahmad Dahlan, Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah, Menteng Raya No. 62, Jakarta Pusat, Jumat malam (6/10/2017). Turut hadir pada acara tersebut mantan Ketua Umum Muhammadiyah Prof. Dr. Din Syamsuddin, Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir, Ketua PP Muhammadiyah Drs. H. Hajriyanto Y. Thohari, MA, dan Pengamat Militer Prof. Dr. Salim Said. (Puspen TNI/Kolonel Inf Bedali Harefa, S.H.) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Masa jabatan Jenderal Gatot Nurmantyo sebagai Panglima TNI akan berakhir pada Maret 2018 mendatang atau sekitar empat bulan lagi.

Pada sisa masa jabatannya ini, Gatot diminta untuk mempersiapkan kepemimpinan TNI setelahnya.

"Regenerasi diperlukan untuk memberikan warna berbeda dalam kepemimpinan TNI ke depan," ujar Direktur Studi Demokrasi Rakyat (SDR) Hari Purwanto lewat pesan singkat kepada wartawan, Selasa (7/11/2017).

Menurutnya, dalam setiap Kepemimpinan memiliki karakteristik yang berbeda, namun setiap pemimpin di tubuh TNI, terutama panglima TNI harus memegang teguh Sapta Marga.

Hari menjelaskan, amanat reformasi yang utama adalah TNI tidak berpolitik dan menjaga kepemimpinan nasional untuk patuh serta taat dibawah komando Presiden sebagai Panglima Tertinggi.

"Sosok pengganti panglima TNI saat ini harus segera dipersiapkan oleh internal TNI, agar terjadi kematangan dan kesiapan diinternal untuk menerima pengganti Jenderal Gatot Nurmantyo," katanya.

Baca: Penyebar Video Penganiayaan Murid Diminta Melapor ke Polisi

Berita Rekomendasi

Dirinya menggarisbawahi, yang utama adalah, jangan sampai pengganti Panglima TNI terjebak oleh kepentingan personal maupun kelompok yang akan menimbulkan kegaduhan sehingga berdampak terjadinya kesenjangan.

Hari menjelaskan, TNI sebagai garda terdepan dalam menjaga NKRI tidak boleh dilibatkan dalam kepentingan politik praktis untuk kekuasaan.

"Panglima TNI harus sosok yang tidak mencari panggung politik," kata Hari Purwanto.

Dia berharap, regenerasi akan membawa suasana baru bagi TNI yang telah ikut ambil bagian dalam era reformasi dan membuka diri untuk berkomunikasi dengan semua stake holder dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia.

"Mari kita tunggu siapakah regenerasi pengganti panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas