Soal Target Turunkan Emisi 23 Persen, Menko Luhut Mengaku Tak Ingin Banyak Omong
Menko Luhut menyatakan komitmen Indonesia sebagai anggota Kesepakatan Paris (Paris Agreement) bersama 195 negara lainnya di 2016.
Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan pemerintah berkomitmen untuk memenuhi target penurunan emisi dengan 23 persen bauran energi sektor energi. Hal itu sejalan dengan pesan dari Presiden Joko Widodo.
"Presiden pesan agar kita tetap bisa memenuhi target 23 persen penuruman emisi. Karena itu kita harus melakukan aksi nyata, bukan hanya ngomong saja, atau wacana saja," ujar Luhut, Selasa (14/11/2017).
Menko Luhut menyatakan komitmen Indonesia sebagai anggota Kesepakatan Paris (Paris Agreement) bersama 195 negara lainnya di 2016.
Langkah yang sudah dilakukan pemerntah kata Luhut mengurangi sampah plastik di laut dengan memproduksi aspal dari plastik kresek.
"Kita juga aktif melakukan pengurangan penggunaan plastik kresek dengan menciptakan alternatif tas plastik dari bahan ramah lingkungan seperti dari singkong atau rumput laut," ungkap Luhut.
Hal yang dibutuhkan untuk mempercepat penurunan emisi kata Luhut adalah kerjasama dengan luar negeri. Luhut pun memberikan tiga syarat yang harus dipenuhi.
Baca: Beredar Luas Foto Pria Mencium Mesra Ririn Ekawati, Siapa Sih Dia?
Baca: Bensu Ribut-ribut dengan Jessica Iskandar, Begini Reaksinya Ketika Dibilang Cuma Settingan
"Pertama adalah masalah lingkungan, teknologi yang digunakan harus ramah lingkungan," ungkap Luhut.
Syarat kedua kata Luhut ada transfer teknologi. Melalui hal tersebut Luhut ingin negara lain melatih orang Indonesia agar cepat beradaptasi dengan teknologi tersebut.
Sedangkan syarat ketiga harus membangun dari hulu ke hilir. Tujuannya kata Luhut agar penurunan gas emisi sekaligus memberikan nilai tambah.
"Hilirisasi penting karena mempunyai nilai tambah, kalau sudah dipenuhi syarat-syarat tersebut, tidak perlu lagi melihat dari negara mana dana itu datang," papar Luhut.