Marak Penipuan, Ini 3 Cara Aman Menggunakan Kartu E-Toll
Hadirnya E-Toll membuat tiap transaksi terasa lebih mudah dan praktis. Pasalnya, Anda tak perlu lagi repot membawa uang tunai.
TRIBUNNEWS.COM – Hadirnya E-Toll membuat tiap transaksi terasa lebih mudah dan praktis. Pasalnya, Anda tak perlu lagi repot membawa uang tunai.
Namun, kehadiran teknologi canggih ini terkadang dimanfaatkan untuk melakukan aksi kejahatan. Baru-baru ini saja, aksi penipuan terjadi ketika seorang pengendara membawa kabur kartu elektronik pengemudi lain.
Oleh karena itu, untuk mencegah hal tersebut, Anda harus tetap siaga dan tidak mudah terhasut dengan akal jahat mereka. Berikut tips aman menggunakan kartu E-Toll.
Berikan tanda pada kartu
Bagi Anda pengguna kartu E-Toll akan lebih baik membedakan kartu agar tidak tertukar dengan menggunakan tanda tertentu. Misalnya saja, tempelkan stiker di sekitar kartu atau membubuhkan tanda tangan di bagian belakang kartu.
Hal ini juga dapat menghindarkan Anda dari modus penipuan yang mengaku kepemilikan kartu tersebut.
Selalu catat saldo E-Toll Anda
Sedikit membutuhkan upaya, Anda perlu mencatat setiap pemasukan dan pengeluaran saat menggunakan kartu elektronik tersebut.
Catatan ini dapat mengingatkan Anda berapa jumlah uang yang ada di dalam saldo. Anda juga bisa mempunyai bukti jika terjadi kecurangan yang dilakukan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.
Hindari meminjamkan kartu E-Toll
Viral di media sosial terkait penipuan peminjaman kartu elektronik pembayaran di jalan tol.
Untuk menghindari kasus ini, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menghimbau bagi semua pengendara untuk tidak meminjamkan kartu elektronik kepada siapapun kecuali petugas di gerbang tol.
"Tidak disarankan meminjamkan kartu," ujar Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR Herry Trisaputra Zuna kepada Tribun, di kantor Kementerian PUPR, Jakarta, Kamis (16/11/2017).
Herry menambahkan jika pengendara bermasalah di gerbang tol, ada tombol pemanggil petugas. Hal itu untuk mempercepat penyelesaian masalah sekaligus mengurangi kepadatan antrian. Pengendara tidak disarankan untuk meminta bantuan pengendara yang antre di belakangnya.
"Ada tombol bantuan, petugas membantu bukan orang dibelakang," jelas Herry.