Panglima TNI Gatot Nurmantyo Hanya Tersenyum Ketika Kader Nasdem Meneriakinya dengan Sebutan Wapres
Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, oleh ratusan kader Partai NasDem yang hadir disoraki dengan sebutan 'Wapres'.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, oleh ratusan kader Partai NasDem yang hadir disoraki dengan sebutan 'Wapres'.
Saat itu Gatot sedang menyampaikan pemaparan di acara rakornas Partai NasDem, di Jakarta International (JI) Expo, Jakarta Pusat, Kamis (16/11/2017) kemarin.
Panglima TNI pun membalasnya dengan senyuman.
Dalam sesi tanya jawab, salah seorang kader Partai NasDem sempat melontarkan pertanyaan, mengenai apa yang akan dilakukan Gatot Nurmantyo, setelah Maret 2018 nanti ia menuntaskan dinasnya di TNI.
Jenderal bintang empat itu mengaku belum memikirkan hal tersebut.
"Setelah saya pensiun, saya katakan, saya sekarang seorang prajurit, tidak mau berpikir (ke sana dulu)," katanya.
Usai menghadiri acara tersebut, Panglima TNI saat ditanya wartawan tanggapannya tentang teriakan 'wapres' dari ratusan kader Partai NasDem, Gatot Nurmantyo tidak menjawab.
Baca: Ada Pecahan Batu dari Trotoar yang Ditabrak Mobil Novanto, Kulit Pohon Tergores
Panglima TNI memilih untuk pergi meninggalkan wartawan, dan masuk ke mobil dinasnya.
Partai NasDem sendiri sudah menentukan pilihan untuk mendukung Joko Widodo melanjutkan jabatannya sebagai Presiden untuk periode kedua, dan dalam rakornas tersebut keputusan tersebut kembali dikukuhkan.
Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai NasDem, Surya Paloh mengatakan keputusan itu diambil dengan mempertimbangkan kondisi Indonesia saat ini.
"Jadi berdasarkan kondisi objektif yang ada, bukan karena keterpaksaan, bukan karena masalah takut ditinggalkan dan sebagainya," katanya.
Mengenai teriakan 'Wapres' yang diteriakkan kader Partai NasDem ke Panglima TNI, Surya Paloh menganggap hal itu sebagai aspirasi kader, karena melihat kualitas yang dimiliki Gatot Nurmantyo.
Namun demikian partai belum bisa menentukan, siapa yang cocok mendampingi Joko Widodo sebagai Wapres.